Menteri Sri Mulyani Mengajak Masyarakat Memanfaatkan Fasilitas Negara
Bulatin.com – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menjelaskan bermacam-macam persiapan yang perlu dipunyai Indonesia dalam menyambut masa revolusi industri 4.0.
Ia mewajibkan pentingnya perbaikan serta penguatan di beberapa komponen, untuk menyongsong masa itu. Seperti efisiensi beberapa institusi, perbaikan infrastruktur, kestabilan makro ekonomi, perbaikan bidang kesehatan, potensi SDM, dan produktivitas pasar.
“Efisiensi masih tetap selalu dikerjakan. Infrastruktur, walau kita bangun, tetapi kita masih tetap di rangking (rangking) 71, berarti masih tetap memerlukan lagi. Jika Jawa dari Barat sampai Timur, telah terkoneksi. Lantas, bagaimana di Sumatera serta Bali?” kata Sri di lokasi Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu 27 Februari 2019.
Selain itu, Sri pun pastikan jika pembangunan infrastruktur digital, sampai sekarang ini masih tetap selalu diteruskan oleh pemerintah.
“Termasuk juga, dengan pembangunan jaringan serat optik nasional Palapa Ring, dimana Paket Timur telah 88,14 % dengan perkiraan tuntas Juni 2019. Sesaat, Paket Tengah serta Barat telah 100 %,” kata Sri.
Ia menjelaskan, semua jenis bentuk persiapan serta usaha pembenahan semua komponen yang diperlukan dalam menyongsong masa revolusi industri 4.0, seperti satu lapangan bola yang terbuka yang disediakan oleh pemerintah.
Hingga, semua komponen bangsa termasuk juga penduduk Indonesia, seolah dibawa oleh pemerintah untuk turut berperan serta dalam usaha mengatur serta menyiapkan diri melawan revolusi industri 4.0.
Bila penduduk Indonesia sendiri tidak manfaatkan beberapa peluang yang berupaya dibuka serta diperbaiki oleh pemerintah itu, pihak lain lah yang berkemungkinan akan manfaatkan kesempatan itu.
“Tersedianya ini, seperti lapangan bola yang lega. Entrepreneur serta penduduk, mesti bermain disana. Jika tidak, kelak malah (pihak) yang lain yang akan main disana,” kata Sri.
“Sebab sebetulnya, pekerjaan pemerintah itu buka playing field. Kita fasilitasi infrastruktur, agar penduduk serta entrepreneur dalam negeri tidak terbebani biaya birokrasi, transportasi, dan lain-lain,” katanya.