oleh

Pengungsi Gunung Agung Tidak Berani Pulang

Pengungsi Gunung Agung Tidak Berani Pulang

Bulatin.com – Akibat erupsi Gunung Agung, ratusan warga di lokasi Gunung Agung mengungsi ke Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali. Pangungsi berkumpul di gedung samping Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dan juga ada yang sebagian di Balai Banjar, Desa Rendang.

Ratusan pengungsi mulai berdatangan sejak Senin pukul 21. 00 WITA, seperti yang dilakukan ibu rumah tangga bernama Komang Eti (25). Warga Dusun Telung Buana, Desa Sepudi, Kecamatan Selat, Karangasem, itu mengungsi bersama tujuh anggota keluarga.

” Saya mengungsi jam sembilan malam, naik sepeda motor sama suami. tTadi malam keluar api dan asap, saya masih tidak berani pulang, karena takut asapnya masih keluar, ” ucapnya, Selasa (3/7).

Hal senada juga di sampaikan Waya Martika (43) yang juga warga Desa Sepudi, menyampaikan bahwa Desanya berjarak sekitar 4, 5 km dari Gunung Agung. Dia bersama lima anggota keluarga mengungsi memakai kendaraan truk bersama warga lainnya.

” Di Desa saya ada seputar 133 KK, saya naik truk sama keluarga. Kemarin malam satu kampung pada mengungsi. Kami belum juga berani pulang, tetapi juga ada keluarga saya yang berani kembali ke desa untuk mengambil ternak, ” katanya.

Martika yang berprofesi sebagai petani ini juga menyampaikan keluh kesah, bahwa semenjak sepekan yang lalu Gunung Agung terus erupsi yang membuatnya gagal panen.

” Semuanya gagal panen, biasanya saya menanam cabai, tetapi saat ini tidak berani menanam takut gagal panen. Karena telah sepekan bergemuruh, ” tuturnya.

Sementara Putu Juni Artini (38) warga dari Dusun Pura, Desa Sepudi, Kecamatan Selat, Karangasem, Bali, yang kini mengungsi di Balai Banjar Pasar, Desa Rendang ini, menceritakan bahwa saat Gunung Agung erupsi, dia ketakukan melihat api yang cukup besar.

” Keluar apinya itu sekitar jam sembilan malam, dan gunungnya bergemuruh dan langsung keluar api. Makannya saya takut dan pulang saya tidak mau. Kalau saat ini, suami saya lagi pulang ke rumah ngambil baju, karena saya dan anak-anak waktu mengungsi tidak bawa apa-apa, ” katanya.