oleh

Perlengkapan Landasan Pacu Bandara Aji Pangeran Tumenggung Samarinda Masih Minim

Perlengkapan Landasan Pacu Bandara Aji Pangeran Tumenggung Samarinda Masih Minim

Bulatin.com Kelengkapan landas picu (runway) Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto di Samarinda, Kalimantan Timur, masih minim. Terpenting, penerangan runway. Walau sebenarnya lampu runway dapat meminimalisir kerawanan saat take off ataupun landing pesawat berbadan lebar.

Pada Kamis (14/12) tempo hari contohnya. Pesawat maskapai Batik Air sejenis Airbus A320 yang mengangkat 118 penumpang, dengan nomer penerbangan ID6673 dan daftar PK-LAJ, gagal terbang ke Jakarta karena terlalu malam untuk take off.

Karena gagalnya penerbangan, karena runway gelap karena ketiadaan lampu runway. Pada akhirnya, beberapa penumpang juga turun dari pesawat diinapkan di hotel. Penerbangan dijadwal lagi, dan diterbangkan ke Bandara Soekarno Hatta, pukul 07.00 Wita pagi barusan.

“Ini jadi PR (pekerjaan rumah) dari bandara, dan pemerintah. Pentingnya, Dirjen Perhubungan Hawa. Ketetapan itu (Batik Air gagal terbang), semua untuk keselamatan,” kata Kepala Unit Penyelenggara Bandar Hawa (UPBU) APT Pranoto Samarinda, Dodi Dharma Cahyadi, pada merdeka.com, Jumat (14/12).

“Lampu runway itu kan untuk guide (tips) pilot datang, dan ikut take off. Bukan sekedar untuk penerbangan malam hari, lampu runway jadi referensi pilot jika berlangsung cuaca jelek, contoh mendung, awan gelap. Jadi, itu begitu dibutuhkan,” imbuhnya.

Berkaitan gagalnya penerbangan ke Jakarta, diakuinya langsung turun tangan menjumpai penumpang Batik Air. Penumpang terima ketetapan tersebut karena keadaan bandara memang tidak sangat mungkin.
Walau demikian, kelengkapan lampu runway, apron dan ikut Instrument Landing Sistem (ILS) di bandara yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 25 Oktober 2018 lalu itu, telah dikatakan ke Kemenhub. Gagasannya, akan direalisasikan di 2019 yang akan datang.