oleh

Polisi Cilacap Berhasil Menangkap 3 Bandar Judi Piala Dunia

Polisi Cilacap Berhasil Menangkap 3 Bandar Judi Piala Dunia

Bulatin.com – Perhelatan Piala Dunia 2018 mengantarkan tiga warga Kabupaten Cilacap mendekam di dalam penjara. Aparat Unit Reserse Kriminil Polres Cilacap membuka tindak pidan a perjudian beromzet sampai jutaan rupiah yang dilakukan oleh ketiganya.

Tiga warga tersebut bertindak menjadi pengendali judi melalu i internet. Mereka yaitu Rasito (33) warga Desa Widarapayung, Kecamatan Binangun, Sunaryo (59) warga Desa Bajing Kulon, Kecamatan Kroya dan Selamet (58) warga Kelurahan Donan, Kecamatan Cilacap tengah ditangkap di tempat tinggal masing-masing.

Rasito ditangkap saat Piala Dunia masuk fase perempat final pada Jumat (6/7). Sedan g Sunaryo dan Selamet ditangkap saat Final Piala Dunia 2018 yang mempertemukan Prancis dan Kroasia pada Minggu (15/7).

Wakapolres Cilacap, Kompol Hari Susanto mengatakan tiga pelaku kedapatan sedang menerima pasangan judi bola untuk Piala Dunia. Beberapa pelaku di ketahui memberikan layanan pemasangan taruhan judi online dengan besaran Rp 500 ribu sampai Rp 2-3 juta. Pada beberapa pemenang taruhan pelaku lakukan pemotongan sebesar 10 % hasil dari uang taruhan.

” Dari ketiganya, kami mendapati barang bukti uang tunai Rp 6, 5 juta dan sejumlah rekapan beberapa pemasang “, tutur Hari di Mapolres Cilacap, Rabu (18/7).

Hari juga menjelaskan, ketiga pelaku mulai lakukan praktik perjudian mulai sejak putaran 16 besar Piala Dunia 2018. Omzet yang didapat pelaku dengan menghimpun para pemasang taruhan sampai jutaan rupiah.

Sedang para pemasang taruhan merupakan warga di sekitar an kecamatan tempat para pelaku tinggal. Mereka memasang taruhan melalui pelayanan pesan singkat dan mentransfer uang taruhan ke rekening pelaku .

” Pelaku kami jerat dengan pasal 303 KUHP mengenai perjudian. Pidan a penjara paling lama sepuluh tahun , ” tutur Hari.

Salah satu pelaku perjudian, Rasito mengatakan peran menjadi perantara pemasang taruhan dimaksud warga Cilacap dengan istilah tukang banyu. Dalam sekali pertandingan, dia mencari pemasang taruhan sekitar 10 sampai 20 orang. Biasanya ia akan mengumpulkan uang yang ditaruhkan pada masing-masing tim sebesar Rp 6 juta.

” Saya mengambil 10 %. Supaya untung saya harus cari uang taruhan antar negara yang dijagokan seimbang. Misal sudah ada yang pasang 4 juta untuk Belgia, jadi saya mencari yang pasang lawannya misalnya ada yang Rp 500 ribu, atau Rp 1 juta, atau Rp 2 juta disatukan sampai 4 juta. Setelah itu baru saya buka taruhan, ” kata Rasito di Mapolres Cilacap.