oleh

PT KAI Lakukan Rekayasa Pola Operasi Pemberangkatan

PT KAI Lakukan Rekayasa Pola Operasi Pemberangkatan

Bulatin.com PT Kereta Api Indonesia Daop 1 Jakarta akan lakukan rekayasa pola operasi pemberangkatan 17 KA dari Stasiun Gambir.

Perihal ini berkaitan terdapatnya Tindakan Bela Tauhid jilid II atau disebut Tindakan 211 itu diperkirakan akan diikuti beberapa ribu massa yang berpusat di Istana Merdeka serta seputaran Monas, Jumat, 2 November 2018.

“Tentu saja hal itu punya potensi memunculkan kemacetan hingga beberapa calon penumpang KA yang pergi akan kesusahan untuk terhubung Stasiun Gambir,” tutur Edy Kuswoyo, Senior Manager Humas Daop 1 Jakarta pada VIVA di Jakarta.

Edy menjelaskan, rekayasa skema operasi pemberangkatan KA diberlakukan pada 17 KA yang pergi dari Stasiun Gambir di hari ini yaitu dengan Berhenti Luar Biasa (BLB) atau memberhentikan KA di Stasiun Jatinegara untuk proses naik penumpang.

“Biasanya KA yang pergi dari Stasiun Gambir tidak berhenti di stasiun Jatinegara, akan tetapi spesial ini hari akan diberhentikan ikut di Stasiun Jatinegara untuk proses naik penumpang. Perihal ini untuk mempermudah calon penumpang KA yang kesusahan ke arah Stasiun Gambir, mereka dapat miliki pilihan dengan naik dari Stasiun Jatinegara,” katanya.

Operasi rekayasa pemberangkatan KA ini laku dari mulai keberangkatan KA 32 (Argo Parahyangan) keberangkatan jam 11.30 WIB s/d KA 30 (Argo Parahyangan Penambahan) keberangkatan jam 20.00 WIB. Tersebut rincian 17 KA yang pergi dari stasiun Gambir dan akan Berhenti Luar Biasa (blb) di Stasiun Jatinegara.

“Dengan terdapatnya rekayasa skema operasi pemberangkaran KA dengan BLB ini, PT KAI ikut sudah menyiagakan petugas untuk menolong service penumpang disana,” tutur Edy.

Dia menuturkan, rekayasa pola operasi ini akan tidak berjalan dengan baik jika tiada kerja sama juga dengan calon penumpang. Jadi, PT KAI juga menyarankan supaya calon penumpang bisa menghadapi dengan memprediksi waktu keberangkatan KA-nya, hingga tidak ketinggalan.

Diluar itu, diingatkan kembali supaya calon penumpang pastikan nama yang tercantum pada ticket atau kode booking sama dengan nama yang tercantum pada kartu jati diri.