Sekjen PDIP Bela Kadernya Yang Dilaporkan Polisi
Bulatin.com – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto membela koleganya, Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah, yang akan dilaporkan polisi oleh Partai Berkarya.
Menurut Hasto, perkataan Basarah yang menyebutkan bekas Presiden Soeharto guru korupsi cuma menyikapi perkataan capres Prabowo Subianto awal mulanya.
Ia memandang jika sanggahan yang disampaikan partai pimpinan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto itu menjadi ajang pembuktian pada publik.
“Sebab jika kita lihat itu akan menjadi momen untuk buka kembali semua persoalan berkaitan dengan keluarga Pak Harto serta kroni-kroninya, (harta mereka) dananya dari tempat mana,” kata Hasto di Posko Rumah Cemara, Jakarta, Kamis malam, 29 November 2018.
Menurut Hasto, semua persoalan korupsi yang disangkakan pada Soeharto ikut butuh dipertanggungjawabkan.
Perkataan Basarah, diingatkan Hasto, bukan tiada basic sebab banyak kebijaksanaan waktu lampau pada masa Orde Baru banyak menguntungkan keluarga Cendana merujuk pada panggilan rumah Soeharto.
“Kita saja lihat Yayasan Supersemar di situ. Jadi diaudit saja sekaligus juga semua,” kata dia.
“Tak perlu cemas. Ditambah lagi kita juga paham lah pengalaman awal mulanya bagaimana, kan ada pula hakim yang dibunuh awal mulanya,” tutur Hasto kembali.
Awal mulanya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang menjelaskan akan memberikan laporan Wasekjen PDIP, Ahmad Basarah ke polisi sebab menyebutkan Soeharto menjadi guru korupsi.
Ia tidak terima atas dakwaan itu sebab Soeharto diketahui adalah bapak dari Tommy yang ketua umum Partai Berkarya.
“Ya, tengah proses (dilaporkan ke polisi),” kata Andi melalui pesan singkat, Kamis 29 November 2018.