oleh

Seperti Ini Suasana Penjara dari Bos First Travel

Seperti Ini Suasana Penjara dari Bos First Travel

Bulatin.com – Masalah jual beli sarana elegan didalam sel Instansi Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat membesut perhatian umum. Menyusul dibongkarnya masalah itu oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Kementerian Hukum serta HAM lakukan pengawasan mendadak ke beberapa lapas serta rumah tahanan (rutan) di Tanah Air.

Lantas seperti apa keadaan penjara lain nya? Kami coba menelusuri salah satunya rutan, yakni Rutan Cilodong Depok, Jawa Barat. Di penjara itu, salah satunya tempat sebagai sorotan adalah kamar Andika Surachman, terpidana masalah penipuan beribadah umrah First Travel.

Pantauan kami, Andika mendekam di Blok C, persisnya di lantai dua dengan ukuran kamar seputar 4×5 meter . Di kamar itu Andika tidak sendiri. Ia mesti berhimpitan dengan seputar 16 terpidana lain nya, dengan latar belakang masalah yang bermacam.

Kamar itu terlihat cukuplah bersih dan rapi. Di dalamnya, tidak ada kipas angin ataupun tv. Cuma ada sekian banyak almari baju disana. Suatu kamar mandi terlihat di sel itu. Ukurannya kurang dari dua meter .

Untuk tidur, Andika serta beberapa napi lain nya beralaskan tikar serta matras. Sedang untuk menjemur baju ada diluar kamar. “Ya beginilah disini. (Fasillitas) saya sama juga dengan yang lain tidak ada sarana elegan, ” kata Andika sambil tersenyum, Kamis, 26 Juli 2018.

Bila ingin nikmati hiburan atau info, Andika serta beberapa napi lain nya cuma diizinkan melihat siaran tv yang ada di ruangan selasar, dekat kamar mereka. Sesaat untuk persediaan air mineral, disediakan satu dispenser dekat ruang tv.

Kepala Rutan Kelas II Cilodong, Sohibur Rachman menyatakan, pihaknya tidak sempat menyiapkan sarana terlalu berlebih sebutan lain elegan untuk beberapa napi. “Kami yakinkan serta Anda dapat juga lihat didalam kamar warga binaan kami tidak ada sarana, seperti kipas angin, dispenser, TV, ” tuturnya.

Sarana itu, menurutnya, cuma ada di sejumlah ruang umum rutan. “TV kami beri di ruang umum yang dilihat oleh dua blok, setiap blok lantai ada karena dalam payung hukum itu dapat, tv menjadi fasilitas hiburan tetapi bukan ditempatkan di kamar. Ini sebagai benang merah
semuanya, ” katanya.

Sohibur menuturkan, selesai penggeledahan serta temuan beberapa barang elegan di Lapas Sukamiskin, ada instruksi khusus dari pemerintah pusat untuk mengoptimalkan keamanan serta penelusuran tiap-tiap napi di blok. “Instruksi khusus sesudah peristiwa lapas Sukamiskin itu, kami mesti bersih-bersih, ” tuturnya.

Selain itu, Sohibur mengakui teratur lakukan razia pada beberapa napi untuk menahan ada peredaran narkoba sampai pemakaian handphone. Ada cukuplah banyak hp hasil sitaan yang dipampang didalam monumen serta terkurung di dekat ruangan utama rutan. Keadaan hp itu sudah rusak serta di pastikan tidak bisa dipakai kembali.

Sampai sekarang ini, jumlahnya keseluruhnya napi di rutan seluas 24 hektare itu ada seputar 1. 184 orang. “Untuk kemampuan rutan diprediksikan, sampai 1. 130 orang sebenarnya over kemampuan tetapi dikit, ” katanya.

Didalam rutan ini terbagi dalam tiga blok. Tiap-tiap blok di isi oleh seputar 300 napi. Penjagaan menyertakan hampir 90 orang petugas sipir dibantu dari unsur TNI-Polri. Tidak cuma itu, di rutan ini dapat diperlengkapi dengan beberapa puluh kamera pengintai atau cctv, pintu detektor serta beberapa anjing pelacak.

“Di sini ada blok A, B serta C. Luas kamarnya beda-beda, ada yang kecil serta besar. Terbesar di isi 200 orang tetapi ini kita akui memang kurang nyaman akan tetapi karena huniannya banyak jadi memang seharusnya ditebar. Karena dengan kemampuan kecil akan tetapi mesti menyimpan beberapa orang, tentu akan tidak nyaman, ” katanya.

Di rutan itu ada juga blok khusus wanita yang berada dibagian depan. Istri Andika, Annisa Hasibuan serta adik Annisa, Kiki Hasibuan ada di blok khusus itu. Kedunya ada di sel dengan jumlahnya penghuni yang semakin banyak. Akan tetapi, keadaan sel dengan satu kamar mandi itu juga tampak cukuplah bersih.