Susu Kecoa Menjadi Alternatif Makanan Sehat
Bulatin.com – Mendengar kata ‘susu’ sebagai makanan, Anda mungkin mengasosiasikannya dengan sapi, kambing, atau paling jauh susu kedelai. Namun, pernahkah Anda dapat memikirkan susu kecoak?
Ya, binatang yang sering dipandang menjijikkan itu kemungkinan akan jadi salah satu sumber sumber penghasil susu yang menyehatkan, di masa depan. Sekelompok peneliti berhasil mengungkap bahwa susu kecoak mempunyai manfaat yang lebih baik ketimbang hewan-hewan mamalia penghasil susu.
Beberapa ilmuwan dari Institute of Stem Cell Biology dan Regenerative Medicine di Bangalore, India pernah menyatakan kalau kecoak, khususnya yang berjenis kumbang pasifik, mempunyai struktur kristal protein susu yang ditemukan dalam usus spesies tersebut .
Spesies kecoak tersebut merupakan satu-satunya jenis yang dapat melahirkan kecoa muda dan memberi makan bayinya dengan kristal padat protein. Kecoak ini hidup di sepanjang lingkar Asia Pasifik.
Mengutip Indiatimes pada Jumat (25/5/2018), para peneliti juga temukan kalau kristal susu tersebut tidak hanya tinggi kalori, namun memiliki kandungan tiga kali lebih banyak energi dari susu sapi perah.
Dalam paparannya di Journal of International Union of Crystalligraphy ini, para peneliti menyebut susu kecoak jenis tersebut mengandung protein empat kali lebih banyak dari susu sapi, tiga kali lebih banyak dari susu kerbau. Selain itu, mereka juga mengandung asam amino yang kerap dikaitkan dengan susu.
” Kristal itu seperti makanan lengkap. Mereka mempunyai protein, lemak, dan gula. Jika Anda melihat urutan protein, mereka semua memiliki asam amino esensial, ” papar peneliti dalam studi tersebut, Sanchari Banerjee seperti yang dilaporkan Time pada 2016.
Namun, memerah kecoa tentu tidak bisa dilakukan. Karena itu, para peneliti harus coba mencari cara untuk hasilkan produk tersebut dengan cara yang lain.
Yang paling memungkinkan yaitu dengan cara pil. Menurut seorang rekan penulis studi, Leonard Chavas, untuk membuat satu pil saja butuh seratus atau lebih kecoak.
Selagi menunggu studi ini dilakukan atau jika terlanjur jijik, Anda masih bisa konsumsi suplemen dari toko.
Selain itu, untuk tetap hidup sehat, lakukan dengan berolahraga dan bangun pola makan yang sehat serta seimbang.
