oleh

Terdapat Tulisan Yang Menyimpang Usai Ricuh Demo di Yogya

Terdapat Tulisan Yang Menyimpang Usai Ricuh Demo di Yogya

Bulatin.com – Tindakan demo Hari Buruh yang dikerjakan oleh sekumpulan mahasiswa Yogyakarta yang berbuntut dengan pembakaran Pos Polisi serta perusakan rambu-rambu lalu-lintas, Selasa sore 1 Mei 2018, berekor panjang.

Sebab, tidak cuma ada tindakan anarkis, ada juga coretan-coretan di beberapa tempat yang kurang sudi dengan kalimat bukanlah budaya orang-orang Yogya.

Di beberapa tempat seperti di pagar UIN Sunan Kalijaga umpamanya, ada tulisan ‘bunuh sultan’. Tulisan itu juga diketemukan di badan bus serta di spanduk iklan komersial yang ada di ruang tindakan itu.

Atas tulisan yang disebut hinaan bahkan juga telah menghadap pada ancaman orang nomor satu di Yogya itu, Ketua Sekber Kelebihan Widihasto mengakui begitu kecewa dengan tindakan mahasiswa itu. Mereka dinilai tidak memprioritaskan budaya orang-orang Yogyakarta, serta tulisan itu begitu provokatif serta mengejek Ngarso Dalam (Sultan HB X)

” Saya juga bekas aktivis 98 tetapi waktu berdemo tidak bertindak yang menciderai orang-orang Yogyakarta serta tetaplah memprioritaskan sopan santun, ” katanya.

Alumni Fisipol Atmajaya Yogyakarta mengakui, telah mengantongi bukti aksi yang telah menghadap ke aksi kriminal serta juga akan selekasnya dilakukan tindakan ke ranah hukum.

” Saya telah pegang buktinya apabila butuh dikerjakan lewat jalur hukum, ” ucapnya.

Walau sekian Hasto mengakui tidak yakin mahasiswa dapat melakukan perbuatan tindakan brutal itu. Sampai menulis ancaman pada raja keraton Yogyakarta. Begitu bisa saja mahasiswa disusupi oleh pihak-pihak spesifik.

” Sangkaan saya itu mungkin saja oknum serta juga akan selekasnya dikilas balik karna timbulnya tulisan baru sore, ” katanya.