Tips Jadi Sahabat Bagi Anak Hingga Lanjut Usia
Bulatin.com – Bagaimana mengetahui bahwa kita adalah orangtua yang sukses membesarkan anak? Tentu tiap orang memiliki cara pandang personal yang berbeda-beda. Misalnya, jika anak meraih karier yang lebih hebat dari orangtua, itu berarti sudah jadi orangtua yang sukses.
Namun pernahkah terpikirkan tentang aspek pemenuhan kebutuhan batin Anda sebagai orangtua ketika anak-anak dewasa kelak, yaitu, peralihan peran penjagaan dan perawatan dari anak? Bahasa sederhananya, jika dulu kita merawat anak, maka kelak gantian anak yang merawat kita.
Sebagian orangtua mungkin memiliki argumen, meski sudah tua nanti tak mau merepotkan anak. Tapi menjadi lain ceritanya jika bicara soal pemenuhan kebutuhan batin berupa cinta kasih dan perhatian dari anak. Bukankah semua orang membutuhkan itu? Lantas, investasi apa yang harus orangtua lakukan untuk mendapatkannya?
Dr. dr. Damayanti R. Sjarif, Sp.A(K), pakar penyakit nutrisi dan metabolik anak dari RSCM menjelaskan, bahwa kunci orangtua disayang anak adalah membangun bonding (kedekatan). Hal ini dimulai sejak anak dalam kandungan. “Orangtua kalau bondingnya bagus, nanti pas tua kelihatan. Kalau anaknya sayang sama dia, itu berarti bondingnya berhasil,” katanya pada wartawan di acara Health Nutrition Journalism AJI di Kuningan, Senin, 21 Mei 2018.
Salah satu sarana membangun bonding antara ibu dan anak adalah ketika menyusui. Ada mekanisme tertentu yang perlu diperhatikan ibu ketika memberi asupan ASI pada anak, yaitu memperhatikan posisi fisik ibu dan memastikan bayi nyaman. Hal ini juga berpengaruh pada kemampuan bayi mengisap puting ibu.
“Ketika ibu duduk memangku anak untuk menyusu, kaki ibu harus rapat, jangan terbuka. Ini berpengaruh pada isapan bayi,” kata Dr. Yanti. Usahakan ibu juga memberi fokus perhatian pada anak selama menyusui, tidak dengan bermain gadget atau ngobrol dengan orang lain.
Pertemuan kulit ibu dengan kulit bayi, ditambah perhatian, akan memberikan manfaat yang luar biasa bagi bayi dalam proses tumbuh kembangnya. Studi juga menemukan banyak manfaat dari terbangunnya bonding itu. Seperti yang dilakukan peneliti dari University of Iowa, bayi yang memiliki hubungan kedekatan dengan orangtua cenderung tidak memiliki masalah emosi maupun problematika lainnya ketika mereka mencapai usia sekolah.