Untuk Antisipasi BPBD Memasang 149 Alat Pendeteksi Di Gunung Merapi
Bulatin.com – Badan Penanggulangan Musibah Daerah (BPBD) Jateng menempatkan alat early warning sistem (EWS) di sekitar Gunung Merapi, Magelang. Pemasangan alat untuk menjumpai kekuatan letusannya bersamaan adanya pergantian siklus gunung berapi teraktif di Indonesia.
“Jumlahnya EWS yang kita pasang ada 149 buah. Untuk CCTV nya telah dipasang melingkari gunungnya. Pemasangan itu untuk memudahkan lihat kegiatan kegempaan sama letusan pada gunung Merapi,” kata Kepala BPBD Jateng, Sarwa Pramana saat di konfirmasi, Selasa (4/12).
Sarwa memberikan di akhir tahun 2018 embusan angin di puncak Merapi sudah ke arah Sleman dan DIY. Jadi dari itu, ia minta warga untuk tingkatkan kewaspadaan terpenting kegiatan kegempaan bertambah.
“Jika laharnya masuk ke sungai-sungai tidak permasalahan. Yang jadi masalah saat laharnya muncul bersamaan dengan awan panas dikit banyak dapat mengakibatkan kerusakan tempat tinggal warga,” katanya.
Dia mengemukakan saat Merapi dalam keadaan level 1 atau normal, warga disuruh masih melakukan aktivitas.
“Kami ikut meminta melarang warga melakukan aktivitas dalam tempat beresiko pada level siaga. Sebaiknya dahulukan evakuasi di lokasi riskan musibah dan amankan harga berjalan sekalian ikuti macam info terkini,” tuturnya.
Akan tetapi saat status Merapi beralih jadi siaga, Sarwa minta warga yang melakukan aktivitas di luar radius 3 km. dan puncak untuk selekasnya menjauh tinggalkan tempat.
“Masyarakat meminta untuk langsung mengungsi dengan instruksi dari koordinator evakuasi dari desa semasing. Karena saat letusan muncul, warga radius lima kilo seringkali cemas dan tidak siap melawan proses evakuasi,” papar Sarwa Pramana.