Berita Viral – Jagad dunia maya dihebohkan oleh kabar akun youtube Calon Sarjana yang diduga mencuri karya youtubers lainnya.
Belakangan, youtubers CalonSarjana meminta maaf dan mengakui kesalahannya.
Berikut sebuah pesan yang ditinggalkan pemilik akun @CalonSarjanaaa kepada @JTonYouTube di kotak masuk Twitter.
Pesan ini sudah diunggah di akun @JTonYouTube, Kamis (7/11/2019), 10:53 pagi.
“To the owner of JT YouTube Channel, representing Calon Sarjana YouTube Channel, we would like to apologize deeply for stealing your idea and using the thumbnail and footages from your video without your consent. (Untuk pemilik akun JT YouTube Channel, mewakili kanal YouTube Calon Sarjana, kami ingin meminta maaf sedalam-dalamnya karena mencuri idemu dan menggunakan sampul folder dan rekaman dari videomu tanpa sepengetahuanmu),” bukanya dalam surat yang cukup panjang tersebut.
Pemilik akun mengatakan bahwa mereka menyadari apa yang mereka lakukan adalah suatu kesalahan fatal dan mereka meminta maaf atas pelanggaran kritis dari suatu properti kreatif.
“Therefore, we have take down the video from our channel, because we understand your concerns and respect your views on this specific matter. (Maka dari itu, kami telah menurunkan video-video tersebut dari kanal kami karena kami memahamimu dan menghargaimu terhadap masalah ini),” tambahnya lagi.
Menurutnya, akun @JTonYouTube boleh mengutarakan rasa keberatan apabila surat pernyataan tersebut tak membuatnya puas.
“Please, let us know what we can do to finish this peacefully. (Tolong, biarkan kami tahu apa yang bisa kami lakukan untuk menyelesaikan ini secara damai),” ungkapnya.
Mereka berharap, kedua belah pihak bisa mencapai kesepakatan dengan @JTonYouTube.
“We are hoping that we can come to an aggrement with you, in order to end this matter peacefully without more repercussions. (Kami berharap bisa mencapai kesepakatan denganmu untuk menyelesaikan masalah ini dengan damai tanpa adanya konsekuensi tambahan),” ucapnya.
Di akhir surat, mereka membutuhkan jawaban pemilik @JTonYouTube.
Mereka juga mengutarakan kembali permintaan maaf dan rasa malu atas apa yang pernah mereka lakukan.
Menanggapi hal tersebut, akun @JTonYouTube memberikan jawaban di Twitter.
“Masih ada 100 video yang dicuri untuk akun 12 juta pengikut, ok deh,” katanya.
Jawaban tersebut mendapat 2.797 retweets dan disukai hingga 4.208.
Ia memahami, akun @CalonSarjanaaa mengirimkan pesan padanya hanya karena mereka melihat akunnya adalah sebuah ancaman untuk kanal mereka.
“Mereka memprivasi akunnya, artinya itu masih di sana,” tambahnya.
Hingga kini, belum diketahui apa yang akan dilakukan oleh @JTonYouTube.
Namun, dalam utas di Twitter, ia sempat mengungkapkan akan mundur jika mereka mengambil langkah hukum.
“Kalau mereka beneran mau ambil langkah hukum, saya saja yang mundur, mereka punya 0 dari saya. Menang gampang,” ungkapnya singkat.
Menjadi seorang vlogger di YouTube memang membutuhkan niat.
Tidak hanya berbekal kamera saja, tetapi juga kemampuan editing video yang baik dan mengeksplorasi konten unik dan kreatif.
Dengan begitu, seseorang akan dianggap sebagai vlogger yang memiliki ciri khas.
Dari ciri khas tersebut, akan muncul sebuah profit yang jika dipupuk akan menjadi banyak. Sayang, isu hak cipta atau copyright masih menjadi permasalahan di YouTube.
Meski begitu, CEO YouTube, Susan Wojcicki menjanjikan pihaknya akan terus mengikuti perkembangan mengenai permasalahan hak cipta.
Memasuki tahun 2019 ini, YouTube berbenah dalam hal menangani klaim hak cipta.
Sebelumnya, pemilik hak cipta tidak harus mengatakan di mana konten yang melanggar muncul ketika mengajukan klaim secara manual.
Tentu, hal tersebut menyulitkan para pembuat konten karena kurangnya perincian untuk menyengketakan klaim.
Pembaruan ini akan memungkinkan pembuat konten dengan mudah memverifikasi apakah suatu klaim sah atau tidak.
Dilansir dari The Verge, pembuat konten juga akan dapat melihat potongan yang mengandung hak cipta.
Jika terbukti melanggar, pihak YouTube boleh meminta mereka untuk membisukan audio selama bagian tersebut dan mengganti dengan lagu yang bebas digunakan di perpustakaan YouTube atau memotong bagian video tersebut.
Kebijakan terbaru YouTube ini juga akan memberikan cap waktu tertentu, sehingga pembuat konten tahu bagian video mana yang terkena hak cipta atau klaim.
Selain memperbaiki sistem untuk mengklaim hak cipta secara manual, YouTube juga mulai mempersulit monetesasi untuk menghindari pencomotan karya begitu saja.
Untuk bisa mendapatkan pendapatan dari iklan, sebuah video kini harus mengumpulkan setidaknya 4.000 jam waktu tonton dalam 12 bulan terakhir dan memiliki 1.000 subscriber.
Sebelumnya, YPP hanya mensyaratkan sebuah kanal untuk mengumpulkan 10.000 view sebelum bisa menayangkan iklan.
Namun, pihak YouTube merasa aturan lama tersebut ternyata tidak efektif untuk menyaring para ‘aktor buruk’ seperti spammer dan peniru konten.
Syarat baru ini tentu saja membuat para YouTuber pemula harus memutar otak untuk mengumpulkan subscriber sebanyak mungkin dan menghasilkan video dengan view yang cukup banyak.
Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Variety, Rabu (17/1/2018), YouTube mengklaim bahwa perubahan syarat monetisasi itu seharusnya tidak banyak mempengaruhi para kreator yang memperoleh penghidupan dari layanannya.