oleh

BPJS Tak Lagi Menanggung Obat Kanker Payudara

BPJS Tak Lagi Menanggung Obat Kanker Payudara

Bulatin.com – Kanker payudara adalah salah satu penyakit yang sangat menghantui untuk para wanita. Karena bila sel kanker telah masuk stadium akhir, jadi bagian tubuh tersebut harus dihilangkan. Tidak hanya itu obat untuk kanker payudara yang bernama trastuzumab tidak lah murah. Oleh karena itu , kini BPJS tidak lagi menjamin obat tersebut . BPJS Tak Lagi Menanggung Obat Kanker Payudara

BPJS Tak Lagi Menanggung Obat Kanker Payudara

Nugroho mengatakan di Jakarta, Kamis, efektivitas pemberian trastuzumab pada pengidap penyakit kanker di tiap stadium berbeda-beda. Bila pemberian pada stadium awal, trastuzumab memberikan kesempatan penyembuhan yang lebih tinggi. ” Untuk stadium awal memberikan kesembuhan jelas, kesempatan hidupnya jauh lebih lama, ” kata Nugroho.

Sedan gkan efektivitas trastuzumab pada kanker stadium IV atau metastasis, yaitu sel kanker telah menyebar ke beberapa organ yang lain, berfungsi untuk memperpanjang peluang hidup dan melakukan perbaikan kualitas hidup.

Nugroho mengutamakan pemberian trastuzumab pada pengidap kanker stadium awal sangatlah penting guna mencegah penambahan ke stadium lanjut atau bahkan juga bisa memberikan kesembuhan.

Nugroho menguraikan angka keinginan hidup seseorang pada kanker payudara stadium 0 adalah 100 %, pada stadium I 98 %, stadium II 88 %, stadium III 52 %, dan pada stadium IV 16 %.

Dia mengatakan sebelumnya BPJS Kesehatan memberikan jaminan penyembuhan trastuzumab pada pengidap kanker stadium metastasis dan tidak menjamin untuk stadium awal. Saat ini kebijakan tersebut dibalik dengan memberikan jaminan trastuzumab pada pengidap kanker payudara stadium awal.

Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Maya Amiarny Rusady pada kesempatan semula sudah menegaskan obat untuk kanker payudara trastuzumab masih dijamin dalam program Jaminan Kesehatan Nasional.

Namun ia menggarisbawahi jaminan trastuzumab diberikan pada pengidap kanker payudara stadium awal dengan merujuk pertimbangan Dewan Pertimbangan Klini s yang menyatakan efektivitas pemberian trastuzumab di setiap stadium.

Walau trastuzumab sudah tidak lagi dijamin untuk pengidap kanker payudara stadium metastasis, Maya mengatakan BPJS Kesehatan memasukkan obat-obatan lain dalam formularium nasional yang dapat menjadi alternatif untuk penyembuhan kanker payudara pengganti trastuzumab.

Nugroho mengungkap biaya untuk pemberian obat trastuzumab pada pasien kanker payudara bisa sampai Rp15-20 juta 1x pengobatan. Sedan gkan pasien setidak nya mesti lakukan lima sampai delapan kali pemberian trastuzumab dalam satu periode pengobatan. (Antaranews/Aditya Ramadhan)

Jadi, BPJS tidak mencabut jaminan untuk obat trastuzumab sepenuhnya. Tetapi hanya membatasinya untuk pasien pada stadium awal saja. Karena harapan untuk dapat sembuh masih tinggi. Tidak hanya itu hal ini juga untuk menghemat anggaran negara.