Kelalaian Pengguna Dan Exchange Bisa Melancarkan Aksi Peretasan
Bulatin.com – Ramainya tindakan peretasan pada startup yang berjalan di bisnis jual beli cryptocurrency atau asset digital, dikarenakan oleh dua aspek. Kelengahan dari pemakai serta tempat penukaran atau exchange yang keamanannya minim.
Country Manager Luno Indonesia, Kanta Nandana menjelaskan, kelengahan pemakai yang disebut ialah kurang mengawasi akun untuk bertransaksi di exchange.
“Jadi, dari beberapa exchange selalu mewanti-wanti mengawasi akun pemakai,” katanya di Jakarta, Selasa 16 Oktober 2018.
Diantaranya password yang dibikin dengan susah serta pemakaian two-factor authentication.
Akan tetapi, banyak pemakai yang masih tetap meremehkan beberapa hal keamanan itu. Tidak hanya pemakai, lanjut Kanta, exchange atau tempat penukaran ikut mempunyai terlibat terdapatnya peretasan. Dia memprediksi, banyak exchange yang tidak lakukan keamanan yang susah.
“Ada peranan dari exchange. Sebab, miliki keharusan mengamankan asset dari kripto pemakai. Mungkin dari peristiwa itu tidak seutuhnya salah pemakai atau exchange. Memang bisa saja dua aspek,” katanya.
Kanta mengaku jika keamanan yang dikerjakan Luno telah kompleks. Dia menyebutkan ada tiga langkah mengamankan, yakni dengan hot wallet, storage, dan deep freeze.
“Dua paling akhir kami yakini dapat menepis orang yang lakukan hacking pada sistem,” jelas Kanta.
Luno adalah basis untuk transaksi cryptocurrency yang datang dari London, Inggris.
Di Indonesia, basis ini sudah ada semenjak 2016 yang melayani pembelian, penyimpanan, serta pelajari asset kripto seperti Bitcoin serta Euthereum.