Polisi Terjunkan Anjing Pelacak Untuk Buru Pembunuhan Di Pangaribuan
Bulatin.com – Usaha penelusuran pada Barita Tambunan (25), terduga pembunuhan dan penyerangan pada satu keluarga tetangganya di Desa Sigotom Julu, Pangaribuan, Tapanuli Utara (Taput), Sumut, telah berjalan 5 hari. Akan tetapi belumlah membawa hasil. Polisi kini mengerahkan anjing pelacak untuk mengendus jejak pelaku yang disangka kabur ke hutan.
“Sampai saat ini petugas kita masih lakukan pengejaran pada pelaku dan kita pun dibantu dengan anjing pelacak (K9) dari Polda Sumut sekitar dua ekor,” kata Kapolres Taput AKBP Horas Marasi Silaen, Selasa (22/1).
Horas menjelaskan, hutan di lokasi itu cukuplah luas. Pelaku disangka bersembunyi disana. Anjing pelacak diinginkan bisa menolong petugas untuk temukan Barita. Mereka akan menyisir lokasi hutan itu.
“Kita mengharap pelaku selekasnya diketemukan sehingga kita tahu motif dan bukti yang lain,” papar Horas.
Seperti diberitakan, Barita disangka masuk ke rumah satu keluarga di desanya, Jumat (18/1) dinihari. Ia menyerang 4 orang yang berada di sana, seorang salah satunya wafat.
Ia menikam dada Dermina Simanjuntak alias Op Sudiono (75) yang sedang tidur bersama dengan 2 cucunya Nova Tambunan (9), dan Yohana Tambunan (5) di ruangan tengah rumah. Ia pun menyerang leher Nova dan lengan kiri Yohana.
Laganya didapati Fransisca Tambunan (14) cucu yang tidur di kamar. Remaja itu mendekati neneknya. Akan tetapi BT menariknya ke kamar. Remaja itu lakukan perlawanan. Jarinya tersayat pisau. Ia pada akhirnya berhasil lari ke luar rumah dan minta pertolongan. Sesaat Barita didapati kabur melalui jendela ke arah hutan. Karena tikaman itu, Dermina wafat. Sesaat tiga cucunya terluka.