Borussia Dortmund akan menghadapi Inter Milan di lanjutan penyisihan grup F Liga Champions. Pertandingan seru ini bakal digelar di Giuseppe Meazza, Kamis (24/10/2019) dini hari WIB.
Baik Dortmund maupun Inter sama-sama memiliki modal yang bagus di pertandingan terakhir mereka. Dortmund menang 1-0 atas Borussia Monchengladbach, sementara Nerazzurri menang 4-3 atas Sassuolo di Serie A.
Dortmund saat ini berada di puncak klasemen Grup F Liga Champions dengan koleksi empat poin. Sementara itu, Inter berada di tempat ketiga dengan raihan satu poin.
Inter cukup difavoritkan untuk memenangkan pertandingan karena bermain di depan pendukungnya sendiri. Namun, Dortmund juga punya alasan untuk optimistis menyongsong pertandingan ini.
Berikut lima alasan mengapa Borussia Dortmund bisa mengalahkan Inter Milan.
Pelatih Dortmund Lucien Favre punya beberapa masalah terkait cedera menjelang pertandingan setelah Paco Alcacer dan Roman Burki mengalami masalah dengan Achilles dan lututnya. Namun, pelatih Swiss itu masih punya senjata rahasia dalam bentuk Jadon Sancho.
Pemain berusia 19 tahun itu tidak tampil sama sekali dalam kemenangan tipis 1-0 atas pemimpin Bundesliga Borussia Mönchengladbach pada hari Sabtu lalu. Favre mengistirahatkan sang pemain karena kelelahan.
Setelah pemain internasional Inggris itu beristirahat selama seminggu penuh, ia pasti sudah tidak sabar untuk kembali beraksi. Sancho sudah mencetak lima assist di Bundesliga dan tiga gol pada musim ini, dan pastinya akan sangat berbahaya buat Inter.
Inter sudah menghadapi tim dari Bundesliga sebanyak 35 kali selama bertahun-tahun dan rekornya sangat luar biasa. Tim Italia itu menang 15 kali, kalah 14 kali dan imbang enam kali.
Namun, keberuntungan menaungi tim-tim Jerman dalam beberapa tahun terakhir. Bayern Munchen, Werder Bremen, Schalke, Wolfsburg dan Eintracht Frankfurt berhasil mengalahkan Inter dalam dekade terakhir. Bahkan, tujuh dari 10 pertandingan terakhir berakhir bagus untuk tim Bundesliga, Inter hanya bisa menang dua kali.
Menariknya, Frankfurt berhasil meraih kemenangan 1-0 di San Siro pada babak 16 Besar Liga Europa musim lalu. Itu merupakan kekalahan beruntun keempat Inter dari tim Jerman di Eropa (Wolfsburg, Schalke, dan Bayern). Dortmund tentu saja punya peluang yang besar untuk melanjutkan tren tersebut.
Inter saat ini berada di urutan kedua di klasemen Seri A, satu poin di belakang Juventus dan dengan 18 gol dalam delapan pertandingan di liga musim ini.
Mantan pemain Manchester United Romelu Lukaku menjadi pencetak gol terbanyak klub sejauh ini dengan lima gol dalam delapan penampilan. Namun, sang pemain belum mencetak gol di Liga Champions musim ini dan Lukaku pasti akan berhadapan dengan Mats Hummels.
Hummels sudah menjadi pemain yang sangat penting bagi BVB pada musim 2019/20. Ia memenangkan 64 persen dari semua tekelnya. Bek Jerman itu pasti akan menjadi lawan yang sulit bagi Lukaku.
Kembalinya Hummels dari Bayern Munchen semakin memperkuat barisan pertahanan Borussia Dortmund dan itu terbukti di pentas Eropa pada musim 2018/19. BVB kebobolan gol paling sedikit di babak penyisihan grup musim lalu (dua) dan mengemas clean sheet (lima) terbanyak. Itu terjadi saat melawan tim-tim seperti Atletico Madrid, AS Monaco dan Club Brugge.
Dortmund juga belum kebobolan di kompetisi musim ini, setelah mengendalikan salah satu serangan paling menakutkan di sepak bola Eropa Barcelona dan menahan Praha tanpa gol di kandang.
Hummels bermain bersama pemain internasional Swiss Manuel Akanji dan bek sayap Raphael Guerreiro dalam dua pertandingan penyisihan grup sejauh musim ini. Di Praha, Lukasz Piszczek mengisi peran Achraf Hakimi sebagai bek kanan sehingga menunjukkan bahwa mereka punya kedalaman skuat yang bagus.
Dengan tambahan pemain internasional Jerman Nico Schulz – yang kembali dari cedera untuk membantu menjaga clean sheet melawan Gladbach – dan BVB memiliki sejumlah opsi untuk lini belakang mereka yang sudah terbukti solid.
Lucien Favre tidak bisa menurunkan Marco Reus saat menghadapi Inter Milan. Sang kapten terkena flu sehingga kondisinya tidak fit untuk berlaga di Giuseppe Meazza.
Kendati demikian, lini serang Dortmund masih berbahaya dengan adanya Thorgan Hazard dan Julian Brandt. Bahkan, Hazard mencetak assist saat berhadapan dengan mantan klubnya Borussia Monchengladbach.
Selain itu, Favre juga masih punya banyak opsi untuk lini tengahnya seperti Mario Gotze dan Raphael Guerreiro. Bek veteran Lukasz Pisczek, Nico Schulz dan Leonardo Balerdi memperkaya opsi di lini belakang.
Dengan banyak opsi, pelatih BVB bisa punya rencana A, B, C dan D. Sulit untuk membuat argumen yang sama untuk Inter asuhan Antonio Conte, terutama setelah kekalahan 2-1 dari pemimpin Serie A Juventus dan imbang 1-1 dengan rival di Grup F yang tidak difavoritkan Slavia Prague.