Seorang Ilmuwan Ditangkap Lantaran Lakukan Penambangan Bitcoin
Bulatin.com – Ilmuwan yang berasal dari Rusia ditangkap oleh pihak federal, lantaran melakukan penambangan Bitcoin.
Mereka lakukan aksinya dengan memakai superkomputer di Fasilitas Riset Nuklir Utama, Sarov, Rusia.
Mengutip website Interfax, Sabtu 10 Februari 2018, walau tidak dijelaskan berapakah banyak ilmuwan yang dicokok, tetapi ini adalah tanda bahaya, karna di kuatirkan pusat nuklir negeri Beruang Putih itu gampang terserang peretas (hacker).
” Kami temukan ada usaha pemakaian sarana teknologi untuk kebutuhan pribadi untuk menambang Bitcoin. Ini begitu tidak di setujui. Kami telah mengamankan mereka, ” bunyi info resmi Pusat Riset Nuklir Utama.
Superkomputer tidak mempunyai jaringan yang tersambung ke internet, karna untuk menghindar masalah apa pun yang mungkin saja berlangsung.
Tetapi, beberapa ilmuwan itu coba buat sambungan. Nahas, tindakan mereka terendus pihak berwenang, hingga mereka cepat di tangkap.
Masalah ini serupa dengan penemuan kalau masih tetap ada pelaku yg tidak di ketahui dengan berniat meng-install piranti lunak Klandestin, untuk menambang Monero, satu diantara mata uang virtual, memakai daya server.
Untuk menambang Bitcoin serta jenis mata uang virtual yang lain, memerlukan daya komputasi yang besar serta daya dalam jumlah besar juga.
Disamping itu, bukan sekedar di pusat nuklir saja, ada laporan dari sebagian sarana industri beda di Rusia yang dipakai untuk beraktivitas serupa.
Parahnya sekali lagi, ada satu pengusaha, yang jati dirinya masih tetap dirahasiakan, beli dua pembangkit listrik punya sarana industri itu untuk melanggengkan tindakan penambangan.
Sarana nuklir di Sarov ini begitu rahasia, hingga tidak dicantum di peta dunia. Sedang superkomputer, adalah satu komputer yang memimpin didunia dalam kemampuan sistem, terlebih kecepatan penghitungan.
Superkomputer dikenalkan pada 1960-an yang di desain oleh Seymour Cray di Control Data Corporation (CDC).