Jakarta – Masyarakat semakin dimanjakan dalam berbelanja. Ada kartu kredit perbankan dan fitur paylater dari perusahaan financial technology (fintech) maupun startup lainnya. Keduanya memungkinkan kita membeli sesuatu tanpa harus menunggu punya uang.
Antara kartu kredit dan paylater, mendingan pilih yang mana? Perencana Keuangan Finansia Consulting Eko Endarto menilai keduanya sebenarnya sama saja. Sederhananya itu adalah utang.
“Sebenarnya gini, dua-duanya kan fasilitas di mana orang bisa menggunakan dana orang lain sehingga sifatnya kalau kita ngomong secara gampang itu sudah utang,” kata dia saat dihubungi detikcom, Minggu (29/12/2019).
Cicilan yang harus dibayar nantinya pun ada bunganya, sehingga total yang harus dibayar akhirnya lebih besar dibandingkan yang kita pinjam. Oleh karena itu perlu diperhatikan bunga cicilan dari masing-masing produk.
“Jadi yang penting adalah besaran bunganya seberapa besar nih, kenapa? karena itu menjadi tanggungan kita,” sebutnya.
Dengan perkembangan teknologi, membeli sesuatu menggunakan paylater pun sangat mudah, cukup dengan dukungan sinyal internet itu bisa dilakukan. Itu perlu jadi perhatian agar tak lupa diri, meskipun menurutnya penggunaan kartu kredit juga sama mudahnya.
“Dengan zaman digital kan di mana saja yang penting ada wifi atau ada sinyal maka kita bisa gunakan paylater ya bisa juga gunakan kartu kredit,” ujarnya.
Untuk itu, masyarakat yang memilih paylater maupun kartu kredit tetap harus berhati-hati menggunakannya. Semua kembali lagi kepada diri masing-masing.
“Menurut saya sih karena sekarang sudah zaman digital ya, jadi bukan di alatnya tapi di kitanya sebagai pengguna alatnya harus hati-hati ya,” tambahnya.