Korban Tewas Bom Di Surabaya Bertambah Menjadi 15 Orang
Bulatin.com – Korban ledakan bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Surabaya, Jawa Timur, kembali bertambah. Seorang wanita bernama Mayawati (80) meninggal setelah sebelumnya dirawat dirawat di Rumah Sakit Dokter Sutomo, Surabaya, Jawa Timur.
” Ibu-ibu yang berpakaian merah dengan perawakan agak kecil itu pada akhirnya meninggal setelah dirawat intensif di Rumah Sakit Dokter Sutomo ibu Mayawati kelahiran Blitar 8 Juni 1938 umur 80 tahun, ” kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Fran Barung Mangera dalam konferensi pers di Polda Jawa timur, Senin (14/5).
Menurut Frans, jenazah korban sudah diserahkan pada pihak keluarga. Frans mengatakan, jenazah korban ledakan bom bunuh diri di Surabaya, diserahkan kepada pihak keluarga tujuh orang.
” Yang bersangkutan sudah selesai identifikasi dengan mencocokkan data sekunder dan primer yang bersangkutan, ” kata dia.
Diketahui, terjadi ledakan bom di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur. Pengeboman pertama berlangsung jam 07. 13 WIB di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya, Minggu (13/5). Kemudian disusul ledakan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan di Jalan Arjuno. Terakhir di Gereja Kristen Indonesia Diponegoro 146 di Jalan Raya Diponegoro.
Malam hari sekitaran jam 21. 20 WIB, bom lain meledak di rusunawa lokasi Wonocolo, Sidoarjo. Tiga orang yang diduga pelaku tewas yaitu Anton (47) beserta istrinya, Puspita Sari (47), dan anak pertamanya, LAR (17).
Senin (14/5) pagi sekitaran jam 08. 50 WIB, Surabaya kembali diguncang bom. tepatnya di depan Polrestabes Surabaya. Polisi menyebut aksi ini dilakukan empat pelaku yang berboncengan dua motor. Keempatnya meninggal.
Kapolda Jawa timur Irjen Machfud Arifin menyebutkan, ada 21 masyarakat dan 13 pelaku yang menjadi korban tewas dalam rentetan momen peledakan ini.
” Saya ingin update jumlah korban secara detail, khususnya di Surabaya dan Sidoarjo hingga hari ini. Total ada 21 orang masyarakat meninggal pagi ini di Surabaya. Kemudian 13 pelaku tewas, ” tutur Machfud di Surabaya, Senin (14/5).
Dia menyebutkan, pelaku pengeboman di Surabaya dan Sidoarjo dipastikan melibatkan keluarga. Ini diketahui dari hasil identifikasi dan pengecekan. Ternyata mereka semuanya terdaftar dalam satu keluarga. ” Perlu saya sampaikan kejadian (pengeboman) yang di Sidoarjo dan Surabaya semuanya satu keluarga, ” jelasnya.