Menghilangnya Khashoggi Menimbulkan Banyak Masalah Bagi Arab Saudi
Bulatin.com – Kanselir Jerman Angela Merkel memperhitungkan untuk mengevaluasi lagi export senjata ke Arab Saudi, menyusul insiden kematian misterius jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi.
Dalam pertemuan wartawan yang diselenggarakan Minggu, 21 Oktober 2018, Merkel mengutuk pembunuhan Khashoggi serta minta pemerintah Arab Saudi untuk memberi klarifikasi selanjutnya berkaitan tewasnya jurnalis yang diketahui gawat itu.
“Mereka yang bertanggungjawab belumlah diminta pertanggungjawaban,” tuturnya. “Saya sepakat dengan kebanyakan orang yang menjelaskan jika export senjata, tidak bisa berlangsung mengingat kondisi dimana kita saat ini ada,” kata Merkel dikutip politico.eu.
Sebelum pengakuan Merkel, politisi Jerman terpenting yang lain mengatakan penghentian export senjata ke Arab Saudi sesudah pernyataan Riyadh jika Khashoggi meninggal di Konsulat Saudi.
Menteri Luar Negeri Heiko Maas, dari Partai Sosial Demokrat, menjelaskan tidak ada alasan untuk export senjata selanjutnya ke Arab Saudi.
Ketua Komite Luar Negeri Parlemen Jerman Norbert Röttgen ikut minta pemerintahan Merkel menggalang langkah diplomatik dengan sekutu UE serta NATO berkaitan tewasnya jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi. Jika memang perlu dengan mengusir personel kedutaan.
“Bila tidak ada konsekuensi untuk kepemimpinan Arab Saudi, dalam tempo dekat, jadi mesti ada penghentian semua pengiriman senjata, sekalinya telah ada pihak yang dikasih kuasa (berkaitan export senjata,” kata Röttgen. saat interviu dengan koran Welt am Sonntag.
Hujatan elite Jerman itu dilatarbelakangi beberapa kontradiksi dari keterangan sah Arab Saudi mengenai kematian Khashoggi.
“Pertama kali dinyatakan jika wartawan Saudi sudah tinggalkan konsulat, saat ini dinyatakan jika ia memang wafat (di konsulat),” tuturnya dalam satu interviu di tv publik ARD Sabtu malam. “Saat investigasi ini tengah berjalan, saat kita tidak paham apakah yang terjadi disana, tidak ada dasar di mana kita bisa memutuskan positif untuk export senjata ke Arab Saudi.” jelas Mass.
Maas ikut keluarkan pengakuan bersama dengan hari Minggu dengan sekutunya, Prancis serta Inggris, Jean-Yves Le Drian serta Jeremy Hunt, menjelaskan bagaimana Khashoggi meninggal masih tetap butuh di dukung oleh bukti untuk dipandang kredibel.
Walau Jerman cuma exportir senjata paling besar ke empat ke Arab Saudi, di belakang Amerika Serikat, Inggris serta Prancis, produsen senjata Jerman sudah mendapatkan keuntungan dari tindakan beli senjata di Riyadh dalam beberapa waktu terakhir.
Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, Jerman mengesahkan export senjata sejumlah lebih dari €400 juta ke Arab Saudi, serta jadikan negara itu customer senjata terunggul ke-2 di Berlin, menurut data sah yang dilaporkan oleh kantor berita DPA.
Masalah Khashoggi sudah mengakibatkan kemarahan internasional. Jalinan politik serta ekonomi Arab Saudi dengan beberapa negara barat terganggu. Bukan mustahil, insiden Khashoggi yang bergulir dalam beberapa waktu paling akhir ini meneror sangsi ekonomi berat untuk Arab Saudi.
Beberapa petinggi Turki mencurigai Khashoggi, masyarakat negara Saudi serta AS, meninggal di konsulat oleh tim agen Saudi serta tubuhnya dipotong.