Mensos Menyebutkan Gunung Merapi Aman Untuk Di Kunjungi
Bulatin.com – Menteri Sosial Idrus Marham memastikan lokasi lereng Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pascaletusan freatik Gunung Merapi pada Jumat (11/5) aman untuk dikunjungi wisatawan.
” Sekali lagi saya pastikan Yogyakarta aman dan Sleman aman. Secara psikologis saya datang ke kawasan Merapi ingin menyampaikan kalau Merapi aman dikunjungi, ” kata Mensos saat meninjau lokasi wilayah Kecamatan Cangkringan, Sleman, yang terdampak letusan freatik Gunung Merapi, Sabtu sore.
Seperti dilansir Antara, Idrus yang didampingi Bupati Sleman Sri Purnomo dan Kepala Polres Sleman AKBP M Firman Lukmanul Hakim dengan rombongan BNPB tersebut juga mengunjungi Bungker Kaliadem yang berjarak beberapa kilometer dari puncak Merapi.
Pada kunjungannya tersebut, Mensos menyempatkan berfoto dengan wisatawan dan meyakinkan pada beberapa pengunjung bahwa objek wisata kawasan lerang Gunung Merapi Sleman aman untuk dikunjungi.
Menurut Mensos, kesigapan masyarakat Kabupaten Sleman dalam mengatasi bencana letusan freatik Gunung Merapi perlu diapresiasi, sehingga dia meminta Sleman menularkan upaya mitigasi bencana ke daerah lain.
” Sleman dan DIY pada umumnya luar biasa, peristiwa bencana yang sempat terjadi di Yogyakarta dapat memotivasi masyarakat Yogyakarta menumbuhkan kesadaran dan kreativitas untuk mengantisipasi mulai sejak awal, ” kata Idrus.
Idrus mengatakan semua daerah di DIY tergolong rawan bencana, seperti Gunung Merapi, gempa bumi, longsor, banjir, dan angin puting beliung. Namun dengan pengalaman mitigasi atau penanganan bencana, masyarakat DIY dapat menangani hal tersebut.
” Saya dapat informasi kalau selama 2018 di DIY sudah terjadi sejumlah 32 bencana, dan bencana yang ada cepat diatasi, seperti bencana (letusan freatik) Merapi kemarin. Saat ini situasi dan kondisinya telah normal, ” tuturnya.
Dalam kunjungan ke Sleman, Mensos menyerahkan bantuan pada Kampung Siaga Bencana (KSB) Desa Umbulharjo berupa 30 paket lauk pauk, tenda gulung 50 paket, masker 500 paket, dan selimut 60 paket.
” Nanti jika ada kebutuhan tambahan Kementerian Sosial dan pemerintah siap menolong, ” tuturnya.