Singapura Tertarik Belajar Membuat Taman Di Surabaya
Bulatin.com – Sukses Kota Surabaya terima penghargaan Lee Kuan Yew World City Prize 2018 kelompok special mention, menarik perhatian Pemerintah Singapura untuk belajar banyak di Kota Pahlawan.
Hal ini diungkap Menteri Pembangunan Nasional dan Sumber Daya Manusia Pemerintah Singapura, Zaqy Mohamad di sela agenda World Cities Summit pada 7 sampai 9 Juli 2018 di Marina Bay Sands Expo and Convention Center.
” Di Singapura, kami mempunyai taman-taman bagus dan landsekap modern, namun kelihatannya tidak sehijau Surabaya, ” kata Zaqy saat mengadakan pertemuan bilateral dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini seperti rilis yang di terima wartawan dari Humas Pemkot Surabaya, Senin (9/7).
Dalam pertemuannya dengan Risma itu , Zaqy mengulas banyak hal. Tidak hanya soal taman. Yang sangat menarik yaitu perbincangan masalah rencana Singapura belajar dari Surabaya.
Menurut Zaqy, Kota Surabaya mempunyai keunggulan pada pengaturan lingkungan yang lebih hijau dan asri, serta partisipasi masyarakat yang tinggi dalam menjaga lingkungannya.
Perbincangan pun meluas ke sektor pengembangan ekonomi kreatif, dan Wali Kota Risma juga menuturkan, jika kota yang dipimpinnya mempunyai co-Working Space Koridor di Gedung Siola yang buka 24 jam.
Di sana (Siola), kata Risma, para pelaku industri kreatif, utamanya start-up digital bisa mengakses wi-fi gratis. Sehingga memperoleh tempat untuk berkarya.
” Kami saat ini tengah fokus mendorong perkembangan industri start-up, karena peluangnya lebih luas, ” jelas Risma.
Pada kesempatan tersebut , Risma juga mengundan g delegasi Singapura untuk hadir pada Start-up Nation Summit bulan November yang akan datang. Di acara ini , Surabaya akan menjadi tuan rumahnya, ” tandas wali kota wanita pertama di Kota Pahlawan ini .
Di akhir pertemuan, baik Risma ataupun Zaky memberikan sinyal adanya kemungkinan dilakukan program pertukaran informasi, mencakup pertukaran pegawai birokrasi hingga pertukaran pelaku start-up.
