oleh

TKN Menyebutkan Sudirman Said Cari Sensasi

TKN Menyebutkan Sudirman Said Cari Sensasi

Bulatin.com – Juru Bicara Tim Kampanye Nasional atau TKN Jokowi – Ma’ruf Amin, Arya Sinulingga menyebutkan Sudirman Said yang disebut anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, mengarang narasi untuk mencari sensasi.

“Saya dapat jelaskan, Sudirman Said lakukan pembohongan, sebab beliau diwawancara oleh alat mainstream, ada salah satunya tv, serta majalah. Disana jelas, Pak Sudirman narasi,” kata Arya dalam keterangannya pada wartawan, Jumat, 22 Februari 2019.

Awal mulanya, Sudirman yang bekas Menteri Daya serta Sumber Daya Mineral membuka pertemuan rahasia yang berlangsung pada Presiden Joko Widodo serta sisa pimpinan pusat Freeport, Jim Moffet. Pertemuan berlangsung di dalam renegosiasi perpanjangan kontrak perusahaan yang menambang emas di Papua itu di Indonesia pada Oktober 2015.

Arya memandang, pengakuan Sudirman itu aneh sebab pada 2015, Sudirman mengatakan dialah yang berinisiatif menyarankan perpanjangan kerja sama juga dengan Freeport, akan tetapi lalu membantahnya.

“Jadi, jika saya jelaskan, Pak Dirman itu mencari sensasi serta membuat salah satunya skandal. Pak Dirman lakukan pembohongan. Janganlah gitulah. Kelak, ada dakwaan 02 hoaks selalu. Tidak enak kita. Tapi, sebenarnya demikian,” papar Arya.

Selain itu, Analis Politik The Habibie Center, Bawono Kumoro menanyakan motivasi Sudirman Said mengutarakan pertemuan rahasia pada Jokowi dengan Moffet itu.

Bawono lihat, kesan-kesan pengakuan Sudirman menjadi tanggapan dari sikap Joko Widodo di debat calon presiden lantas yang menyentuh kepemilikan tempat oleh Prabowo di Kalimantan serta Aceh.

“Jadi, apa pernyataan itu menjadi bentuk serangan balasan?” bertanya Bawono.

Walhasil, bila memang pertemuan rahasia itu betul-betul berlangsung, katanya, Sudirman Said mesti bisa tunjukkan bukti-bukti kuat. Bila tidak, di kuatirkan akan bergulir jadi persoalan hukum serta terkategori fitnah.

“Jika itu diutarakan menjadi serangan balasan serta tidak diikutkan bukti-bukti, hal itu pantas disayangkan,” tuturnya.