Seorang Tewas Dengan Kondisi tangan Dan Kaki Hilang
Bulatin.com – Andi Aso Erang (36), warga Desa Marukangan, kecamatan Sandaran, Kutai Timur, Kalimantan Timur, diketemukan tewas mengenaskan tanpa ada tangan serta kaki di Sungai Kebunyahan, Sandaran, selesai diterkam buaya muara. Dalam perut buaya raksasa itu, diketemukan potongan badan Andi Aso.
Info didapat, awalannya Andi Aso, pamit ke tempat tinggal orangtuanya, Selasa (27/2) sore, masih ada di Desa Marukangan. Di sela pamit pada istrinya, Anisa (31), korban sempat katakan akan mencari tudai, semacam siput di sungai yang dapat dikonsumsi, jika sungai sedang tidak meluap.
Satu hari lalu, Rabu (28/2) pagi kemarin, terakhir Anisa ketahui, kalau suaminya, Andi Aso, tak ada bertandang ke tempat tinggal orangtuanya. Bersama warga beda, Anisa lalu mencari korban di pinggir sungai.
Di sela pencarian, Anisa lihat motor serta sendal suaminya di tepi sungai. Dia juga selalu mencari suaminya, di sekitaran sungai tetapi nihil. Malam harinya, dia juga melapor ke Pos Unit Polair Manumbar. Pencarian juga dilanjutkan, malam hari itu juga.
Usaha pencarian temukan titik jelas. Andi Aso Erang, diketemukan terapung di tepi sungai, dalam keadaan tidak bernyawa. Jasad Andi yang telah tidak utuh lagi, tanpa ada kaki kiri serta tangan kiri itu, pada akhirnya dibawa ke rumah orangtuanya.
Kamis (1/3) dini hari barusan, sekira jam 03. 30 WITA, tidak jauh dari penemuan jasad korban, petugas serta warga, temukan seekor buaya yang disangka menerkam Andi Aso. Dengan bekal senjata api, buaya itu juga ditembak sampai akhirnya mati.
Bangkai buaya sekitaran jam 06. 00 WITA, dievakuasi dari sungai ke daratan. Sesudah dikerjakan pembedahan, diketemukan potongan badan korban didalam isi perut buaya ganas itu. Momen itu, kontan mengagetkan warga desa setempat.
Kasi Operasi serta Siaga Kantor Pencarian serta Pertolongan Kelas A Kaltim-Kaltara Octavianto membenarkan momen itu. Tim pos Basarnas SAR Kutai Timur, sudah mengkonfirmasi peristiwa itu.
” Sesudah di konfirmasi ke personil pos SAR Kutim, atas nama Aerulius Godja, kalau peristiwa itu benar berlangsung. Pos SAR Kutim sudah mengkonfirmasi dengan phak pos Polair Manubar (atas nama Trisno), ” kata Octavianto, di konfirmasi merdeka. com, Kamis (1/3) malam.
Merdeka. com berusaha kembali mengkonfirmasi Kasat Reskrim Polres Kutai Timur AKP Yuliansyah, tetapi belum memperoleh tanggapan.