Kapolda Yang Tak Dapat Tangani Konflik Sosial Terancam Dicopot
Bulatin.com – Kapolri Jendral (Pol) Tito Karnavian mengatakan kalau di masa kepemimpinannya, satu diantara fokus yang dikerjakan yaitu masalah konflik sosial. Kapolri menilainya perseteruan sosial yang berlangsung serta tidak dapat terselesaikan dapat buat perpecahan di orang-orang.
Kapolri mengemukakan masalah pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang berlangsung tidak akan beresiko pada kestabilan keamanan nasional. Ada 1. 000 copet, kata Kapolri, negara tetap akan jalan. Namun bila ada perseteruan sosial, jadi akan beresiko.
” Sekali ada konflik (sosial) terlebih berbau agama jadi investor akan lari. Ini (konflik sosial) juga beresiko pada kestabilan nasional. Makanya tidak bisa ada perseteruan sosial karena dapat buat perpecahan, ” tutur Kapolri waktu jadi pembicara di Dialog Nasional 8 bertopik ‘Indonesia Maju’ di Kampus Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Minggu (11/3).
Untuk mencegah terjadinya perseteruan sosial, Kapolri memerintahkan pada jajarannya untuk proaktif dalam lakukan pemetaan konflik. Kapolri juga memerintahkan pada jajarannya untuk mencegah supaya jangan sampai perseteruan sosial berlangsung.
” System monitoring intelijennya mesti jalan. Bila tidak jalan jadi yang bertanggungjawab di intelijen akan saya copot. Tapi bila telah ada info dari intelijen bila keadaan akan riskan, Kapolda serta Kapolres tidak mengambil langkah cukup untuk hentikan jadi akan saya copot, ” tegas Kapolri.
Kapolri mengklaim sekarang ini keadaan Indonesia cukup stabil. Hal semacam ini karena pihak kepolisian aktif melindungi keamanan hingga kestabilan perekonomian juga turut terjaga.
” Keamanan punya pengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Pelaku usaha akan bertambah serta ekonomi meningkat bila keadaan keamanan stabil. Bila keadaan keamanan tidak stabil semua akan stuck. Seperti di Afghanistan. Siapa investor ingin datang? Pembangunan gak jalan, ” tutup Kapolri.