Probosutedjo Akan Dibawa Ke Jogja Untuk Dimakamkan
Bulatin.com – Probosutedjo, adik dari Presiden Soeharto wafat dunia pagi barusan. Probosutedjo wafat dunia di Tempat tinggal Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, sesudah melakukan perawatan karna sakit kanker tiroid.
” Beliau memanglah telah 20 th. menanggung derita kanker tiroid serta sesudah demikian lama berjuang pada akhirnya beliau berserah diri pada Allah SWT, kami mohon doanya, terima kasih atas kemunculannya, ” kata anak ke empat Probosutedjo, Lindang Sari Kurniawati PraboSudtejo di tempat Jalan Diponegoro 22, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/3).
Selanjutnya, dianya mengatakan kalau Probo juga akan dimakamkan di Yogyakarta pada sore hari kelak. Karna di sana adalah tempat kelahiran dari adik Presiden RI ke dua.
” Kami juga akan memakamkan di Kemusuk (Bantul, Yogyakarta). Karenanya yaitu tempat lahir ayah serta di situ memanglah makam keluarga serta sesudah kami buat persiapan di sini kami juga akan selekasnya memberangkatkan, ” katanya.
” Gagasan habis Ashar, jam 15. 30 WIB, ” imbuhnya.
Seperti di ketahui, Entrepreneur Probosutedjo, yang adik dari Presiden Ke dua Indonesia Soeharto meninggal dunia pada Senin (26/3) ini. Menurut anak almarhum, Lindang Sari Kurniawati Probosutedjo, ayahandanya wafat 07. 00 WIB di Tempat tinggal Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Probosutedjo wafat karna telah hampir 20 tahun menderita sakit kanker tiroid.
” Beliau telah 20 tahun menderita penyakit kanker. Serta sesudah demikian lama berjuang, pada akhirnya beliau berserah diri ke Allah SWT. Kami mohon doanya, ” tutur Lindang Sari Kurniawati dirumah duka.
Dia menjelaskan, tak ada pesan paling akhir dari almarhum. Pasalnya, waktu dilarikan ke RSCM, telah tidak sadarkan diri.
” Tak ada pesan paling akhir. Beliau lama sakit, cocok dibawa ke rumah sakit telah tidak sadar, ” katanya.
Dia menjelaskan, pihak keluarganya juga telah lama mengikhlaskan, karena penyakitnya yang telah lama terkena almarhum.
” Kami telah lama mengikhlaskannya, karna beliau telah lama sakit, ” pungkas Kurniawati.