oleh

Banjir Di Kutai Kartanegara Rendam Lima Desa

Banjir Di Kutai Kartanegara Rendam Lima Desa

Bulatin.com – Banjir sampai 5 meter, merendam tidak kurang 5 dusun dan sekitar 250 hektar sawah di Desa Sungai Payang, Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, saat hujan deras Rabu (21/3) kemarin. Posko dibangun untuk menyimpan pengungsi.
Didapat dari Pusdalops BPBD Kalimantan Timur sampai jam 00. 30 Wita awal hari tadi, kelima dusun itu yaitu Dusun I Setuk VII dengan ketinggian sampai 4 meter, Dusun Rempanga ketinggian 4-5 meter, Dusun IV Untab serta Dusun V Beroak juga ketinggian air sampai 5 meter, dan Dusun II Dono Mulyo sampai 1, 5 meter.
” Paling banyak pengungsi di dusun Rempanga, ada 100 KK atau sekitar 350 jiwa, ” kata Petugas Pusdalops BPBD Kalimantan Timur, Muriono, Minggu (25/3).
Muriono menjelaskan, informasi didapat tim Pusdalops BPBD Kalimantan Timur ke tempat banjir, ketinggan air sedemikan tinggi, berjalan 2 hari terakhir. ” Belum juga ada penurunan muka air. Bahkan juga Jumat kemarin, di hulu sungai juga hujan 2 jam, ” tutur Muriono.
Karena banjir memanglah banyak warga yang mengungsi, salah satunya balita serta wanita. ” Mengungsi karna tempat tinggalnya sudah terendam 3 meter. Jadi, tidak ada beberapa barang yang diselamatkan, ” sebut Muriono.
” Di Desa Sentuk I saja, ada keseluruhan 13 dari 20 RT yang terdampak banjir, dengan jumlah sekitar 520 KK atau sekitar 2. 080 jiwa dari keseluruhan lebih kurang 300 jiwa, ” lebih Muriono.
Terkecuali merendam rumah warga, banjir juga merusak sekitar 250 hektar sawah serta tanaman padi siap panen dan terdapat ternak ayam serta hewan. ” Sedang sarana umum seperti 3 masjid, 2 gereja, musala, Puskesmas serta 2 bangunan sekolah, ” jelas Muriono.
Semuanya pertolongan dari beragam elemen juga diterjunkan ke tempat, manfaat menolong warga. ” Seperti perahu karet, tenda pengungsian, mobil tangki air bersih, serta ambulan. Jadi saat ini dalam perlakuan tim paduan Polri, TNI, BPBD, Dinas Sosial, dan relawan paduan Kukar dan dari Samarinda, ” ungkap Muriono.
Muriono juga meyakinkan, tidak ada korban jiwa terkait bencana banjir itu. ” Cuma kerugian materi. Kebutuhan menekan memanglah air bersih, dan membutuhkan logistik, ” sebutnya sekali lagi.
Sesaat Ferdi, satu diantara personil relawan kemanusiaan dari Perduli Lingkungan kota Samarinda yang diperbantukan ke tempat banjir mengatakan, warga mengungsi ke beragam tempat, bukan sekedar di tenda pengungsian. ” Jadi bila kita jalan ke tempat banjir, warga itu diketemukan mengungsi di kiri kanan jalan. Salah satunya ada yang mengungsi ke hutan, ” ungkap Ferdi.