oleh

Begini Tanggapan BEM UI Setelah Jokowi Mengajaknya Ke Asmat

Begini Tanggapan BEM UI Setelah Jokowi Mengajaknya Ke Asmat

Bulatin.com – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia merespons gagasan Presiden Joko Widodo yang juga akan mengajak Ketua BEM UI serta sebagian anggota BEM UI lihat segera keadaan orang-orang di Kabupaten Asmat, Papua.

Tanggapan Jokowi itu menyusul tindakan Ketua BEM UI Mohammad Zaadit, yang memberi Presiden Jokowi kartu kuning pada Presiden Jokowi, waktu menghadiri Dies Natalis UI ke-68 di Balairung, UI, Depok, Jumat 2 Februari 2018.

” Sesungguhnya, saat kami mendengar itu, kami telah ada gagasan (ke Asmat), tanpa ada Pak Jokowi juga telah ada langkah pertolongan untuk teman dekat kami di Papua, ” kata Kepala Kajian serta Tindakan Strategis BEM UI, Alfian Tegar Prakasa.

Alfian menjelaskan, donasi untuk Asmat digalang lewat Pergerakan Asmat Bebas Gizi Jelek (GABRUK), serta dihimpun lewat Kitabisa. com. Pergerakan ini menginginkan mengajak orang-orang ikut ambillah sisi dalam usaha penggalangan dana untuk korban gizi jelek serta campak di Asmat.

” Paling akhir telah ada Rp12 juta, alhamdulillah, kami ajak mahasiswa-mahasiswa yang lain, kami sebar dengan luas baik tua, muda dapat menolong pergerakan kami untuk Asmat, ” tutur Alfian.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menanggapi tindakan kartu kuning yang dilayangkan Ketua BEM UI Mohammad Zaadit, dengan mengajaknya lihat segera Kabupaten Asmat Papua.

Satu diantara tuntutan yang dilayangkan Zaadit, hingga berikan kartu kuning ke Jokowi, yaitu masalah gizi jelek yang menempa masyarakat Asmat. Beberapa puluh korban wafat dunia karena tragedi itu.

” Mungkin saja kelak saya juga akan kirim, mungkin saja ketua serta anggota BEM UI untuk ke Asmat. Agar saksikan bagaimana medan yang berada di sana, lalu bebrapa masalah besar yang kita hadapi di beberapa daerah terlebih di Papua, ” tutur Presiden Joko Widodo, seperti dalam tayangan pers Deputi Bagian Protokol, Pers, serta Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Sabtu 3 Februari 2018.