oleh

Polda Yogyakarta Membuka Posko Aduan

Polda Yogyakarta Membuka Posko Aduan

Bulatin.com – Sindikat pembobol mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dengan modus skimming sukses dibongkar oleh petugas dari Polda Metro Jaya. Sejumlah empat orang yang disebut warga negara asing (WNA) sukses diamankan.
Berdasar pada pernyataan dari pelaku, Yogyakarta di ketahui jadi satu diantara daerah tempat sindikat pembobol ATM ini beraksi. Menyikapi hal tersebut, Kapolda DIY, Brigjen Pol Ahmad Dofiri menyebutkan sudah menerjunkan personelnya untuk lakukan pengecekan serta pencarian pada sindikat itu.
” Hasil ungkap masalah dari Polda Metro Jaya, nyatanya pelaku lakukan (skimming) disini. (Pelaku) yang menyebutkan di Yogya juga ada. Itu kita juga susuri, ” tutur Dofiri waktu didapati di RSPAU Hardjolukito, Senin (19/3).
Dofiri menyebutkan pihaknya akan lakukan koordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk pengembangan masalah pembobolan ATM dengan modus skimming itu. Tidak tutup peluang, kata Dofiri, ada warga Yogyakarta sebagai korban.
” Anggota tengah mengecek adakah warga Yogyakarta yang melapor jadi korban pembobolan ATM. Kelak akan kita dalami adakah kaitan dengan pelaku yang sama (4 WNA yang diamankan Polda Metro Jaya) atau yang lain, ” katanya.
Dofiri menerangkan tidak tutup peluang ada korban pembobolan ATM dengan modus yang lain. Sebab, sambung Dofiri, laporan ke polisi masuk mungkin saja tidak hanya sesudah pengungkapan masalah pembobolan ATM dengan modus skimming.
” Mungkin saja laporannya telah bebrapa kemarin (sebelum pengungkapan masalah pembobolan ATM bermodus skimming), ” tutup Dofiri.
Seperti dikabarkan terlebih dulu empat orang WNA yakni CAS, RK, IRL, ketiganya WN Rumania, serta FH warga negara Hungaria diamankan oleh deretan petugas dari Polda Metro Jaya. Beberapa pelaku telah lakukan pembobolan ATM mulai sejak Juli yang kemarin.
Dalam aksinya, ke empat WNA ini buat alat skimmer dan piranti pendukung yang lain untuk memindai data beberapa nasabah. Alat itu dipasang di beberapa ATM di lokasi Bali, Bandung, Yogyakarta, Tangerang, serta Jakarta. Keseluruhan ada 13 ATM bank punya pemerintah serta swasta di Indonesia yang sudah jadi tujuan pembobolan sindikat itu.