oleh

Polri Menghimbau KPU untuk Melapor atas Peretasan

Polri Menghimbau KPU untuk Melapor atas Peretasan

Bulatin.com – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman mengaku, website KPU diretas. Polri mengimbau supaya Tim IT KPU ini bikin laporan ke Bareskrim.

” Saya telah katakan lapor saja ke Bareskrim, kelak kita mencari. Bila tidak tahu kita mohon pertolongan. Nomornya kan telah ketahuan +100 ini telah ketahuan dari tempat mana daerahnya kelak kita mohon tolong daerah sana, ” kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto, Minggu 1 Juli 2018.

Dia menyampaikan, Polri sudah bekerja bersama dengan 193 Interpol di beragam negara. Dengan hal itu, Polri dapat minta pertolongan pada tiap-tiap negara untuk menelusuri siapa peretas website KPU. ” Maka Polri ini bekerja bersama dengan 193 negara di Interpol. Bila semuanya ada permasalahan kita tinggal mohon tolong, ” ucap dia.

Pada awal mulanya, Ketua KPU Arief Budiman menyebutkan, disebabkan diretas pihaknya tunda sesaat waktu pemakaian System Info Penghitungan Nada (Situng) berbasiskan tehnologi untuk tampilkan hasil Pilkada.

” Ada orang orang yang menguji, ada yang mengganggu, ada yang menyerang pada system kita, ” kata Arief di gedung KPU RI, Jakarta, Minggu 1 Juli 2018.

Arief mengungkap, sesungguhnya tim IT KPU selalu mencegah serangan beberapa peretas. Tetapi serangan malah makin masif serta mengganggu.

” Atas anjuran tim IT kita stop sesaat penayangannya, namun tidak hentikan sistem scanning yang dikerjakan oleh rekan rekan di daerah. Cuma publikasinya kita hentikan sesaat, ” katanya menuturkan.

Arief memberikan, penghentian sesaat juga dikarenakan oleh membludaknya orang-orang yang terhubung situs KPU kurun waktu yang berbarengan. Mereka ingin terhubung segera perhitungan nada di 171 daerah yang melakukan Pilkada serentak 27 Juni kemarin.

” Yang terhubung aplikasi KPU sangat banyak lantaran penentuan Gubernur, Bupati, Walikota ikut serta. Segalanya ingin mengunggah data kurun waktu berbarengan. Serta ketika berbarengan umum juga ingin terhubung, ” katanya.

Walau alami banyak serangan sampai mesti hentikan sesaat service info di situs KPU, Arif jamin perhitungan nada akan tidak terganggu serta dipengaruhi oleh serangan peretas itu.

” Umum tak perlu cemas dengan sistem penghitungan memakai tehnologi info, lantaran itu jadi bahan info yang cepat namun bukanlah bahan yang dipakai mengambil keputusan Pemilu dengan cara resmi. Hasil resmi dikerjakan berjenjang lewat dokumen yang di kirim dengan cara berjenjang. Saat ini di setiap kecamatan petugas PPK tengah lakukan rekapitulasi hasil perhitungan serta ini diijinkan dengan cara undang undang. “