oleh

Prabowo Ditawari Untuk Menjadi Cawapres Bersama Jokowi

Prabowo Ditawari Untuk Menjadi Cawapres Bersama Jokowi

Bulatin.com – Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon membuka ada utusan Istana yang menawari tempat calon wapres ke Prabowo Subianto. Tidak hanya tawaran cawapres, Gerindra juga di ajak masuk gabung kedalam koalisi pemerintah.

” Ya yaitu utusan-utusan yang datang tawarkan, termasuk juga gabung. Pak Prabowo masuk jadi cawapres. Namanya dalam politik ini boleh-boleh saja, ” kata Fadli di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 2 Maret 2018.

Fadli memberikan, tawaran itu juga segera tidak diterima. Sebab, Prabowo sendiri juga akan diusung partai jadi calon presiden, bukanlah calon wapres. Menurut dia, Gerindra juga akan membahas masalah ini dengan partai yang satu misi mengusung Prabowo jadi capres.

” Kami tegaskan Gerindra juga akan mencalonkan Pak Prabowo bukanlah jadi cawapres. Serta, juga kami juga akan maju dengan kawan-kawan koalisi kelak yang pasti juga akan bicara mengenai capres serta cawapres, ” tutur Wakil Ketua DPR itu.

Sampai saat ini, Gerindra belum juga mendeklarasikan dengan resmi Prabowo Subianto jadi calon presiden. Beberapa elite parpol seperti politikus Golkar Bambang Soesatyo menilainya Prabowo layak diusung jadi pendamping Jokowi.

Untuk pengamat politik Kampus Paramadina, Hendri Satrio, status Prabowo mendekati pilpres sekarang ini seperti jadi king maker. Belumlah ada kepastian Prabowo maju kembali buat spekulasi mencuat seperti tawaran tempat cawapres. Sikap politik Prabowo dinantikan lawan politiknya.

” Prabowo ini king maker. Walau ada usaha sistematis yang tetaplah memaksakan Prabowo, ” papar Hendri, Sabtu, 3 Maret 2018.

Dengan elektabilitas dalam survei tempat Prabowo masih tetap dibawah Jokowi. Apabila di Pilpres 2019 Jokowi serta Prabowo head to head sekali lagi, jadi Prabowo dinilai susah menang.

” Memerlukan tokoh baru yang dapat tiga capres walau itu susah selama ini, ” tuturnya.

Peta Jokowi serta Prabowo

Belum juga ada calon lain yang diusung mendekati lima bulan pendaftaran calon presiden serta wapres, buat gosip calon presiden tunggal melawan kotak kosong mencuat. Selama ini, Jokowi jadi incumbent telah memperoleh kemampuan dukungan lima parpol.

Dengan kemampuan sementara lima parpol, bekas Gubernur DKI Jakarta itu kelihatannya tidak juga akan kesusahan penuhi prasyarat minimum presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden minimum 20 %. Lima kemampuan parpol itu yakni PDIP (18, 95 %), Golkar (14, 75 %), Nasdem (6, 72 %), PPP (6, 53 %), serta Hanura (5, 26 %).

” Ini yang buat koalisi Jokowi percaya diri. Karna dengan sementara, kemampuan presidential threshold lima parpol pendukung sangatlah banyak, ” kata Hendri.

Berlainan dengan Prabowo yang perlu mengkalkulasi dengan masak. Sebab, Gerindra harus berkoalisi dengan dua parpol lain untuk penuhi prasyarat presidential threshold. Gerindra dengan kemampuan 11, 81 %, mesti memperoleh nada 9 % sekali lagi. Pencapaian ini dapat diraih apabila koalisi dengan PKS dan PAN. Atau Gerindra, PKS, dengan Demokrat.

” PKS miliki 6, 79 %, PAN 7, 59 %. Demokrat ada 10, 19 %. Cukup lah itu, ” papar Hendri.