oleh

Produk Impor Masih Menguasai Pasar Online Indonesia

Produk Impor Masih Menguasai Pasar Online Indonesia

Bulatin.com – Ketua Umum Asosiasi e-Commerce Indonesia, Aulia E. Martino, mengatakan kalau ‘serbuan’ beberapa barang impor yang di jual dengan online di Indonesia sangatlah masif.

Data IdEA memerlihatkan, dari keseluruhan produk yang di jual online di Tanah Air sekarang ini, angkanya menjangkau 94 % adalah barang impor, sedang produk lokal cuma di kisaran 6 % hingga 7 %.

Karenanya, ia melihat begitu butuh peranan pemerintah dalam menyoroti permasalahan ini, walau transaksi berbelanja online di Indonesia sekarang ini masih tetap sekitaran 0, 7 % dari keseluruhan transaksi perdagangan di Indonesia.

” Kami jadi pelaku rasakan ini perubahannya amat cepat sekali. Kapan lokal kita ini mesti dapat lebih cepat dari yang kita pikirkan. Karna bila waktu asing masuk dengan alami, kita juga akan ketinggal jauh, ” kata Aulia yang menjabat CEO Blanja. com itu waktu diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 3 Februari 2018.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sudah memohon Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mempelajari seberapa menguasai beberapa barang impor yang diperjualbelikan di toko online.

Walau sebenarnya di Indonesia sekarang ini belumlah ada regulasi yang pas mengatur eksistensi perdagangan online, dihubungkan dengan segi perpajakan, standard industri, perlindungan konsumen, dan keadilan ekonomi.

Menurut Aulia, permasalahan ini mesti dipikirkan dengan serius oleh pemerintah. Mengingat perkembangan e-commerce yang amat cepat, pemerintah juga harusnya lebih sigap untuk mendorong UMKM yang ada saat ini bisa berkompetisi dengan digital.

” Jadi yang perlu kita saksikan bagaimana kita membawa lokal ini dapat berkompetisi lebih cepat, agar berlangsung distribusi yang rata, serta ketika yang sama kita bawa mereka untuk go global, ” papar dia.

Dalam diksusi yang digagas radio nasional ini di hadiri Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo Samuel Abrijani Pangerapan, CEO liteBIG, Tesar Sandikapura serta Founder Indo Telko Forum Doni Ismanto, dan Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi.