PUPR Membuat Dam di Sentani untuk Merehab Pasca Banjir Bandang
Bulatin.com – Kementerian Pekerjaan Umum serta Perumahan Rakyat mempersiapkan beberapa langkah rehabilitasi serta rekonstruksi pascabencana banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura pada 16 Maret 2019 lalu.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menjelaskan, banjir yang disebut momen ulangan ini, terdaftar semakin besar dari debet banjir pada 6-7 tahun lalu yang masih tetap ada di jalur sungai.
“Perubahan permukiman yang cepat di kaki pegunungan Cycloop menyebabkan berlangsungnya banjir bandang yang membawa material batu, pasir, serta kayu log, dan membuat saluran air baru di luar jalur sungai eksisting,” kata Basuki dalam info tertulisnya, Rabu 3 April 2019.
Pegunungan Cycloop didapati adalah hulu dari sungai-sungai yang melewati Kabupaten serta Kota Jayapura, salah satunya Sungai Kemiri, Dobokurung, serta Sungai Bello.
“Step awal kami akan lakukan dua langkah, yaitu kembalikan saluran air ke badan-badan sungai sampai ke danau, dan membuat bangunan penahan material seperti sabo dam hingga tidak membahayakan daerah hilir,” katanya.
Beberapa pakar akan dilibatkan untuk lakukan analisa tentang kejadian flash flood atau banjir bandang itu, di mana lokasi hilir adalah pemukiman padat hingga PUPR akan lakukan langkah untuk mengamankan hal itu itu.
Sesaat untuk rumah-rumah masyarakat yang rusak karena banjir, yang ada di seputar Sungai Dobokurung, Sungai Kemiri, serta permukiman masyarakat yang ada pada lokasi riskan musibah, nanti akan direlokasi.
“Tata ruangan di Sentani akan dilihat kembali sebab beberapa permukiman ada di lokasi rawan musibah. Oleh karenanya, pilihan relokasi permukiman pula diperhitungkan serta ini membutuhkan pengaturan antarpemangku kepentingan, termasuk juga dengan Kementerian ATR/BPN,” kata Basuki
Didapati, Kementerian PUPR melalui Ditjen Sumber Daya Air serta Balai Lokasi Sungai (BWS) Papua, akan selekasnya lakukan normalisasi sungai-sungai, perbaikan Intake Air Baku mencakup Intake Pos 7, Kemiri, Gunung Merah, Kampwolker, serta Kojabu.
Pada saat perlakuan darurat, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Penerapan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Jayapura Ditjen Bina Marga, akan memobilisasi 16 excavator serta 30 dump truck dengan lakukan pembersihan pada ruas Jalan Nasional Jayapura-Sentani-Kemiri selama 2 kilometer yang tertutup lumpur serta pohon roboh.
Selain itu, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya sudah lakukan pendistribusian prasarana serta fasilitas air bersih serta sanitasi, ke tempat terdampak. Dalam kunjungannya, Menteri Basuki pula mengevaluasi dua mata air yaitu Klambat serta Telaga Moyo di Sentani, yang dipakai menjadi sumber air buat beberapa pengungsi.