oleh

Purbalingga Dalam Kadaan Darurat Sampah

Purbalingga Dalam Kadaan Darurat Sampah

Bulatin.com – Ditututupnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Banjaran, Kecamatan Bojongsari di Kabupaten Purbalingga sejak Rabu (28/2), beresiko menggunungnya sampah di sebagian titik tempat pembuangan semantara (TPS). Penimbunan sampah berlangsung di sejumlah area, yaitu pasar Segamas, Pasar Bobotsari, Pasar Kutasari, Pasar Bukateja serta GOR Goentoer Darjono Purbalingga.
Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Purbalingga, Catur Kurniawan menyebutkan telah nyaris 1 minggu berlangsung penimbunan sampah. Mulai sejak Senin kemarin (5/3), DLH Purbalingga sudah turunkan sembilan armada pengangkut sampah dengan bertahap lakukan pengangkutan sampah ke TPA Bedagas.
” Ada kurang lebih 18 truk sampah yang sudah dipindahkan ke TPA Bedagas. DLH mengutamakan, mengangkut sampah yang telah menumpuk di GOR, Pasar Segamas serta jalan protokol, ” tuturnya, Selasa (6/3).
DLH Purbalingga hingga sekarang ini belum pula bisa menargetkan kapan mulai beroperasinya TPA Bedagas. Pasalnya pembangunan TPA itu belum juga teranggarkan di APBD tahun 2018.
DLH baru sukses membebaskan lahan pembangunan TPA Bedagas serta buka akses jalan masuk. DLH memprediksi akan mulai menganggarkan mulai pada APBD perubahan 2018.
” Peristiwa darurat sampah di Purbalingga ini mesti dimaknai oleh orang-orang Purbalingga supaya sadar memilah serta membuat sampah dengan membuat bank sampah. Nanti sampah yang akan dibuang di TPA Bedagas hanya sampah residu. Yaitu sampah yang benar-benar telah tidak memiliki nilai ekonomis. Supaya nantinya umur TPA lebih panjang, ” harapnya.
Berkaitan dengan biaya pembangunan TPA Bedagas, Catur belum dapat menerangkan dengan detil. Tetapi TPA Bedagas lebih luas bila dibanding TPA Banjaran. Di TPA baru, ada lahan sampai 10 hektare serta minimum dipakai sekitaran 5 hektare sedang di TPA Banjaran, kurang lebih sekitaran 4 hektare.