Ratusan Calon Siswa SMA di Jateng Memalsukan Surat Keterangan Miskin
Bulatin.com – Beberapa ratus calon siswa yang masuk SMA Negeri di Jawa Tengah ketahuan memakai surat info tidak dapat (SKTM) palsu dalam sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2018. Mereka pada akhirnya dicoret oleh dinas pendidikan ditempat.
” Lantaran banyak yang abal-abal serta ngaku-ngaku miskin, jadi 500-an lebih SKTM sangat terpaksa didiskualifikasi, ” kata Kepala Balai Pengendalian Pendidikan Menengah serta Spesial (BP2MK) Dinas Pendidikan serta Kebudayaan Jateng, Jasman Indratmono, Selasa, 10 Juli 2018.
Temuan SKTM palsu itu rata di 35 daerah Jawa Tengah. Sejumlah 505 calon siswa SMA Negeri itu ketahuan karena dinas berkaitan lakukan kroscek serta investigasi di lapangan. Beberapa pendaftar yang menyertakan SKTM palsu itu rupanya datang dari keluarga kelompok dapat.
” Ada calon siswa pemegang SKTM yang rumah nya bagus serta mempunyai mobil. Nah, itu kan bukti bila dia kelas menengah ke atas, kok bisa-bisanya ngaku miskin. Karena itu ini saat ini tetap berproses, ” katanya memberikan.
Menurut Jasman, beberapa ratus siswa ber-SKTM palsu baru yang mendaftarkan di SMA Negeri saja. Banyaknya tetap mungkin saja jadi tambah untuk yang mendaftarkan di SMK negeri. ” Sekarang ini tengah diolah terus-terusan. Gagasannya tangal 11 Juli besok baru diumumkan finalnya, ” kata dia.
Ia mengatakan, jumlahnya pendaftar SMA Negeri di Jateng telah capai 113. 092 jiwa sampai sekarang ini. Namun 62 ribu siswa salah satunya memakai SKTM. Sesudah lewat pencoretan 505 pemakai SKTM palsu, jadi jumlahnya siswa ber-SKTM capai 26. 617 siswa atau seputar 23, 5 %.
Jasman memberikan, jumlahnya itu tetap kurang dibanding dengan kuota yang ada capai 113. 325 orang. Hingga kuota untuk penerima siswa tidak dapat tetap bisa saja jadi tambah sampai batas waktu pendaftaran.
Mengacu pada Permendikbud 14 tahun 2018, penerimaan siswa miskin sebetulnya ditujukan untuk kembalikan marwah pendidikan Indonesia dengan menghilangkan stigma sekolah favorit serta pinggir yang menyebar di pelosok desa ataupun kota. Walau pada praktiknya, penerimaan siswa miskin malah belumlah rata ke semuanya daerah.
Jasman lihat tetap ada daerah yang terima 90 % siswa miskin. Ada pula kuota siswa miskinnya cuma 20 %. ” Oleh karena itu, saya mohon tolong pada orang-orang untuk menanti sistem PPDB selesai ditangani oleh petugas. Hasil finalnya akan diumumkan 11 Juli, ” tuturnya.