oleh

Ratusan Warga Bandung Menjadi Korban Miras Oplosan

Ratusan Warga Bandung Menjadi Korban Miras Oplosan

Bulatin.com – Jumlah korban minuman keras atau miras oplosan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mendekati dua ratus orang. Berdasar pada data yang dimutakhirkan pada Rabu malam, keseluruhan korban menjangkau 189 orang serta 38 salah satunya tewas.

Semuanya korban dirawat di tiga rumah sakit, yaitu RSUD Cicalengka, RSUD Ebah Majalaya, serta RS AMC Cileunyi, mulai sejak Jumat minggu kemarin. Sejumlah 188 korban lelaki serta seseorang wanita.

RSUD Cicalengka mencatat, beberapa besar pasien yang keracunan miras yang konon digabung dengan sari ginseng itu berlatar belakang keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah.

” Banyak yang putus sekolah, buruh, buruh bangunan banyak, (tukang) ojek, ” kata Direktur Paling utama RSUD Cicalengka, Yani Sumpena, pada wartawan pada Rabu malam, 11 Maret 2018.

Rumah sakit, kata Yani, membebaskan biaya perawatan beberapa korban karna memanglah telah dijamin oleh pemerintah sesudah momen itu diputuskan jadi peristiwa mengagumkan atau KLB. Bila ada pasien yang pernah membayar, manajemen rumah sakit juga akan mengembalikannya selama dokumen atau berkas-berkas buktinya komplit.

Dinas Kesehatan setempat mengonfirmasi masalah pembebasan biaya itu namun seutuhnya jadi kewenangan rumah sakit tempat beberapa korban dirawat. Pemerintah Kabupaten cuma menanti tagihan yang diklaimkan oleh rumah sakit pada pemerintah.

” Dinas menanti klaim dari rumah sakit. Paling tidak bakalan lebih dari seratus juta (rupiah). Kita melihanya bencana sosial serta kepedulian Pemda dan keluarga korbannya, ” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Ahmad Kustijadi, dihubungi dengan terpisah.

Bupati Dadang Nasser menekan polisi menghukum berat beberapa peracik serta penjual miras oploosan itu. ” Dari bagian perlakuan korban, kami menyebutkan KLB, yakni peristiwa mengagumkan. Umumnya (KLB ini) penyakit menyebar, bencana alam ; ini bencana moral, bencana sosial, ” tuturnya.

Untuk memaksimalkan perlakuan beberapa korban, pemerintah memanglah menggratiskan biaya penyembuhan di RSUD Cicalengka. ” Rumah sakit menggratiskan pada korban, tak ada bayaran. Kelak bila ada yang telah duluan bayar, asal ada kuitansinya, dibalikin. “