oleh

Saat Nyepi Tercatat Pencemaran Menurun

Saat Nyepi Tercatat Pencemaran Menurun

Bulatin.com – Kesibukan warga berhenti keseluruhan waktu perayaan Hari Raya Nyepi di Bali. Momentum ini dipakai oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, serta Geofisika (BMKG), untuk mengukur parameter cuaca serta kwalitas udara waktu Hari Raya Nyepi.
Ada dua komponen yang diukur oleh BMKG, yaitu Gas Rumah Kaca (GRK) serta partikulat atau debu. Hal semacam ini, mempunyai tujuan untuk ketahui seberapa besar kesibukan manusia dengan riil berperan pada kenaikan gas tempat tinggal kaca serta zat-zat tercemar.
Untuk ketahui atau menganalisa hal itu, terdapat banyak alat yang di gunakan oleh BMKG. Seperti alat Sensync, Sinyei, MetOne, serta Gray Wolfb yang mengidentifikasi beberapa type gas-gas polutan, partikel debu serta GRK.
” Alat itu kami gunakan di lima titik di lokasi Bali, di Denpasar, Bedugul Tabanan, Singaraja, Karangasem, serta Jembrana Bali. Lalu, satu di Banyuwangi, ” ucap Radyan Putra Pradana jadi Peneliti Muda di Bagian Pusat Riset serta Pengembangan BMKG Pusat, Kamis (15/3) sore.
Pradana memberikan, untuk pemasangat alat diluar Bali yakni Banyuwangi, tujuannya untuk ketahui adakah kenaikan dari kwalitas udara ambien di sekitaran lokasi Banyuwangi. Karena, waktu Hari Raya Nyepi, umumnya banyak terjadi perpindahan manusia keluar pulau Bali.
” Maksud kami, menempatkan perlengkapan di Banyuwangi itu, untuk lihat sejauah mana dampak Nyepi di luar Bali. Atau kesibukan di Banyuwangi, ” paparnya.
Pemasangan alat itu, telah dikerjakan sejak tanggal (11/3) hingga Hari Raya Nyepi selesai pada pada tanggal (18/3) yang akan datang. Lalu, baru dapat mengetahui hasil dari seberapa besar turunnya gas-gas polutan, partikel debu serta GRK di Bali.
” Kita nanti menganalisa, hasil dari sensor alat-alat itu. Sejauh mana turunnya selama nyepi itu jalan, ” tutur Pradana.
Tetapi, dari hasil data yang didapat dari tahun 2013 hingga 2017 penurunan gas-gas polutan, partikel debu serta GRK di Bali begitu penting. Tercatat, di tahun 2015 gas CO2 75 persen serta di tahun 2017 sekitaran 87 persen.
” Berarti di beberapa parameter umpamanya seperti CO2, SO2 serta NO2 itu menujukan penurunan yang begitu signifikan, ” tutur Pradana.
Menurut Pradana, setiap Hari Raya Nyepi di Bali pastinya akan alami penurunan yang begitu penting. Seperti di Denpasar, yang memang terbesar portikulatnya karena mewakili daerah Kota dengan kesibukan jumlah masyarakat yang banyak, akan alami penurunan itu.
” Bila dari angka statistik untuk Partikulatnya di Kota Denpasar. Bila dibanding lokasi beda di Bali. Tetapi waktu nyepi dapat menurun hingga 70 atau 80 persen, ” tandasnya.