Polisi Masih Lakukan Penyelidikan Soal Meninggalnya Bos Matahari
Bulatin.com – Kepolisian Resor Bogor Kabupaten, Polda Jawa Barat, masih lakukan penyelidikan masalah wafatnya Hari Darmawan, pendiri Group Matahari yang jasadnya diketemukan di tepi Sungai Ciliwung, Bogor, Sabtu (10/3) pagi.
” Penyelidikan belum usai, yang telah kita kerjakan visum pada korban, termasuk juga olah tempat peristiwa perkara, serta lakukan rekonstruksi. Setelah hasil kontrol visum keluar baru kita titel lagi, kemudian baru diketahui rangkuman apakah tindak pidana atau bukanlah, ” kata Kapolres Bogor Kabupaten AKBP Andy Moch Dicky diambil dari Pada.
Dicky menyebutkan, hal-hal yang sudah dikerjakan kepolisian, terkecuali lakukan visum, olah tempat peristiwa perkara, serta mengamankan tempat kejadian, juga memohoni info beberapa saksi-saksi. Sangkaan sesaat, Hari tewas selesai terpeleset sampai terikut arus sungai Ciliwung yang dalam keadaan deras.
” Saksi yang kita mintai info baru sopir almarhum serta karyawan yang ada TWM, ” tuturnya.
Untuk membuka adakah indikasi pidana seperti pembunuhan serta yang lain, menurut Dicky, butuh penyidikan selanjutnya. Karena sekarang ini pihaknya masih lakukan penyelidikan serta menanti hasil visum et repertum.
Dari hasil kontrol yang dilakukan kepolisian, Hari Darmawan pada Jumat malam (9/3) bersama sopirnya ada di vila kepunyaannya di lokasi Taman Wisata Matahari (TWM).
Sebelum peristiwa almarhum tengah makan-makan dengan stafnya di daerah TWM. Waktu itu sekian kali Hari memohon diambilkan sesuatu pada sopirnya, awalannya memohon diambilkan koran, lantas yang terakhir memohon diambilkan air minum.
” Menurut keterangan sopirnya, sesudah beliau (Hari-red) kembali ambil air minum di mobil, beliau telah tidak ada lagi, ” tuturnya.
Pencarian juga dikerjakan pada malam itu oleh sopir serta staf lainnya. Namun karena air begitu deras, serta ada pertemuan arus dua sungai kecil di tempat, buat pencarian dilanjutkan besok paginya (Sabtu-red).
Pada pencarian pagi hari sekitaran jam 06. 30 WIB jasad korban diketemukan pertama kali oleh Dani Sudiana dalam keadaan telah wafat dunia dalam tempat tengkurap.
Dicky mengatakan hasil visum belum juga keluar, hingga belum di ketahui penyebabnya tentu wafatnya. Namun sekarang ini penyebabnya wafatnya yaitu karena bentrokan benda keras, di badan almarhum banyak luka, memar yang berkaitan jatuh ke sungai yang ada batu-batuannya.
” Dengan arus yang begitu deras mengakibatkan luka memar di sekujur badan serta kepalanya. Umumnya luka memar, goresan, dibagian mata serta kepala. Jadi karena terantuk-antuk di batu, arus sungai cukup deras, sungai juga terkikis karena tanah, ” kata Dicky.
Dicky memberikan, pihaknya masih merekonstruksi peristiwa, berkaitan saksi yang ada waktu peristiwa hanya sopir korban. Namun pada saat peristiwa korban terjatuh ke sungai, supir tengah ambil air di mobil.
Sopir ketahui korban terjatuh karena waktu peristiwa turut mencari, serta jenazah korban diketemukan di sungai berjarak 100 mtr. dari tempat vila tempat korban terjatuh.
” Info baru dari sopirnya, masih selalu dikerjakan serta rekonstruksi juga dikerjakan, bagian penyelidian itu memastikan satu perkara itu apakah tindak pidana atau bukanlah, ” kata Dicky.