Bambang Soesatyo Mengungkapkan Kekuatan Dari Jokowi
Bulatin.com –Sosok polos serta apa yang ada yang sampai kini dipunyai Presiden Joko Widodo nyatanya jadi kemampuan paling utama dan daya tarik warga. Apa pun yang sampai kini dipakai Jokowi jadi trend di kelompok orang-orang.
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menyebutkan, tidak cuma apa yang ada dalam sehari-harinya, nyatanya Jokowi begitu ahli dalam memakai komunikasi verbal serta non-verbal. Komunikasi yang dibuat memakai beberapa bahasa simpel serta merakyat, hingga orang-orang lebih mengerti pesan-pesan di sampaikan orang nomor satu di Indonesia itu.
“Figur Presiden Jokowi yang apa yang ada serta gaya bahasanya yang simpel, malah jadi perhatian orang-orang serta mass media selalu untuk memberitakan kekhasannya, ” kata Bambang di Jakarta, Sabtu, 10 Maret 2018.
Bekas Ketua Komisi III ini menilainya style komunikasi politik Jokowi jadi kebiasaan baru di kelompok istana. Kebiasaan baru komunikasi politik Presiden Jokowi disebutnya sukses meruntuhkan karakter kesakralan istana yang dilihat terlebih dulu begitu kaku, resmi serta penuh protokoler.
” Presiden Jokowi memiliki banyak jurus komunikasi politik. Politik meja makan, ngeteh di teras istana, kenakan sarung jadi simbol golongan santri, yaitu sebagian kepiawaian Presiden dalam membuat persepsi umum. Style komunikasi politik sesuai sama itu sukses merubah persepsi istana yang senantiasa digambarkan penuh normalitas serta protokoler, ” tutur Bambang.
Tidak cuma itu, dalam memecahkan masalah, Jokowi relatif lebih pilih gaya komunikasi politik yang halus serta santun. Presiden Jokowi tidak sering menolak atau menjawab tudingan politik yang menyerangnya dengan pengucapan, tetapi menjawab dengan komunikasi non-verbal.
“Ketika memperoleh serangan keras waktu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dihalangi Paspampres waktu menginginkan turun mengikuti Jokowi waktu penyerahan Piala Presiden 2018 pada Persija, Jokowi sedikit berkomentar. Cukup Jokowi mengajak Pak Anies duduk satu mobil, usai. Berikut beberapa cara komunikasi politik yang efisien, ” kata Bambang.
