Ditemukan Mayat Terikat Tanpa Busana Di Boyolali
Bulatin.com – Warga Cengklik, Boyolali, Jawa Tengah, digegerkan dengan penemuan mayat seseorang wanita tanpa busana, Senin (22/1). Polisi tidak temukan identitas wanita memiliki rambut pirang yang dibuang di tepi persawahan di selatan Waduk Cengklik, Desa Ngargorejo itu.
Kapolres Boyolali, AKBP Aries Andhi menyebutkan, pihaknya segera mendatangi tempat kejadian selesai mendapatkan laporan warga. Keadaan mayat itu tidak kenakan busana sama sekali.
” Waktu diketemukan kondisi korban tidak memakai busana samasekali, cuma ditutup kain merah. Barusan kita minta kain ke warga untuk menutup semua, ” tutur Kapolres, waktu didapati di lokasi kejadian.
Adhi mengharapkan dapat mendapatkan identitas korban, hingga dapat di ketahui asal mula, keluarga dan pekerjaannya. Ia mengimbau masyarakat yang terasa kehilangan anggota keluarganya supaya memberikan laporan ke Polres Boyolali. Pihaknya juga akan menyampaikan tanda-tanda atau tanda-tanda fisik korban selekas mungkin.
” Pantauan fisik korban ada sinyal tanda kekerasan, tangan diikat serta mulut disumbat. Hal ini meyakinkan kita kalau korban adalah korban tindak kekerasan yang dikerjakan oleh beberapa orang yang kelak bakal kita ungkap siapa pelakunya.
Kapolsek Ngemplak AKP Subiyati memberikan penemuan mayat itu pertama kali diliat oleh warga bernama Jiyem. Waktu mau ke sawah sekitar 5. 30 WIB, ia lihat mayat tertutup kain merah. Dengan warga lsinnya ia melaporkan ke Polsek Ngemplak serta diteruskan ke Polres Boyolali.
” Pertama diketemukan kepalanya ditutup selimut, tangan diikat, ada sisa memar dahi, leher dijerat dengan tali tas serta mulutnya disumbat, ” tuturnya.
Kapolsek memprediksi usia korban sekitar 35 tahun. Dengan ciri-ciri rambut lurus sebahu serta berwarna pirang. Ia memprediksi korban baru saja meninggal karna waktu ditemukan, belum berbau busuk. Peluang ada tindak pemerkosaan, Kapolsek tidak mengiyakan.
” Dugaan pemerkosaan belumlah ada, tidak kita dapatkan tanda-tanda itu. Sekarang ini mayat telah dibawa ke RSUD dr Moewardi untuk diautopsi, ” pungkas dia.