oleh

DPR Bakal Mengupayakan Pergi ke Korsel Bebas Visa

DPR Bakal Mengupayakan Pergi ke Korsel Bebas Visa

Bulatin.com – Grup Kerja Sama Antar-Parlemen (GKSB) DPR RI-Parlemen Korea Selatan lakukan kunjungan ke Korsel, Selasa, 20 Maret 2018. Delegasi yang di pimpin Evita Nursanty itu menghelat pertemuan dengan Wakil Ketua Parlemen Korsel Shim Jae-chul, Group Persahabatan Parlemen Korsel serta Forum ASEAN-Korea.

Nursanty mengemukakan kalau kunjungan ke Korsel membawa banyak kebutuhan Indonesia intinya menguatkan kontak antarmasyarakat ke dua negara.

” Jadi representasi rakyat, dalam kunjungan ini kami mengutamakan urgensi promosi jalinan antarmasyarakat. Ini penting jadi sisi implementasi special strategic partnership yang dicanangkan ke dua negara, ” tutur politisi PDIP itu, dalam keterangan tertulis.

Wanita yang duduk di Komisi I DPR RI itu memohon Parlemen Korsel menghimpit pemerintahnya untuk memudahkan akses masuk WNI ke Korsel. ” Saya berikan ke Parlemen Korsel pentingnya reciprocal treatment di mana Indonesia sudah memberi bebas visa untuk warga Korsel. Minimum kita memohon permudah akses visa. Maksimum memberi bebas visa, ” tegas dia.

Bahkan juga, politisi yang anggota UN-Affair (satu komite di Inter-Parliamentary Union) itu menggarisbawahi kalau misi paling utama kunjungan GKSB yaitu promosi pembebasan visa untuk WNI ke Korsel.

” Kita mengapresiasi kebijakan baru politik luar negeri yang lebih lihat ASEAN lewat the New Southern Policy. Saya memiliki pendapat, kebijakan bebas visa untuk orang-orang Indonesia yaitu langkah konkrit kebijakan baru itu. Korsel mesti lihat Indonesia jadi pasar yang begitu menjanjikan. Bebas visa terbatas ke Pulau Jeju cuma langkah awal. Ke depan, Korsel mesti memperhitungkan bebas visa untuk WNI. Saya yakin pembebasan visa juga akan beresiko ke banyak bidang, ” urai anggota DPR dari Dapil Jateng III itu.

Selanjutnya, GKSB DPR RI juga memohon Parlemen Korsel membuat perlindungan TKI yang bekerja di Korsel. ” Pada umumnya saya begitu suka kalau TKI di Korsel relatif tak ada permasalahan. Memanglah terdapat banyak masalah keselamatan kerja serta kesehatan mereka yang bekerja jadi ABK. Saya telah memohon Parlemen Korsel memberi perhatian spesial atas problem itu, ” kata wanita kelahiran Palembang itu.

Hal-hal lain yang di sampaikan Nursanty berkaitan keinginan dukungan Korsel pada pencalonan Indonesia jadi anggota tidak tetaplah Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020 serta dorongan partisipasi Parlemen Korsel pada pertemuan Ketua parlemen-parlemen anggota MIKTA serta the Second World Parliamntary Komunitas on SDGs yang keduanya juga akan dihelat DPR pada tahun ini.

GKSB DPR RI juga memberi dukungan atas unifikasi dua Korea serta terwujudnya perdamaian di Semenanjung Korea. Delegasi DPR mengapresiasi Korsel yang meletakkan Indonesia jadi negara perlu dalam penyelesaian perseteruan dua Korea.

Untuk di ketahui GKSB DPR Korsel yaitu satu diantara 51 grup persahabatan yang dibuat Tubuh Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP), satu diantara Alat Kelengkapan Dewan (AKD). Delegasi GKSB DPR Korsel dibarengi Tabrani Maamun (Fraksi Golkar), Rahayu Saraswati (Fraksi Gerindra), A. Bakri HM serta Viva Yoga Mauladi (Fraksi PAN), Siti Mukaromah (Fraksi PKB), Hamdani (Fraksi Nasdem) serta Fandi Utomo (Fraksi Demokrat).