oleh

Ganjar Tak Ingin Terbuai Meski Unggul dalam Survei

Ganjar Tak Ingin Terbuai Meski Unggul dalam Survei

Bulatin.com – Calon Gubernur wilayah Jateng, Ganjar Pranowo tidak ingin terbuai dengan beberapa hasil survey yang meletakkannya unggul jauh dari rivalnya Sudirman Said. Paling baru, Litbang Kompas melaunching survey elektabilitas pasangan Ganjar-Yasin menjangkau 76, 6 %, sedangkan Sudirman Said-Ida Fauziyah 15 %.

Dalam hasil survey itu, terdapat banyak point survey yang meletakkan Ganjar-Yasin alami penurunan. Angkanya relatif tidak beranjak jauh dari beberapa hasil survey yang dilaunching pada bulan Maret 2018. Namun, bila lihat perubahannya dari bagian popularitas bertambah, walau keseluruhannya alami penurunan.

Ganjar mengakui trend penurunan itu jadi hal umum. Terutama waktu bebrapa survey terlebih dulu, orang-orang Jateng lebih mengetahui dianya jadi gubernur petahana.

” Saya dapat tahu, karna pada bulan Maret dahulu saya masih tetap awal. Karna masih tetap awal orang-orang lebih mengetahui saya jadi petahana (belum juga Ganjar-Yasin) mungkin saja karna petahana semakin bagus orang tahunya, ” kata Ganjar di Kabupaten Tegal, Rabu, 30 Mei 2018.

Namun bila diliat dari capaiannya, lanjut dia, angka survey telah sesuai sama keinginan kader serta relawan. Dimana elektabilitasnya diatas 70 %. Ganjar malah mengakui kaget ketahui hasil survey yang mengatakan ada migrasi nada simpatisan partai pendukung lawan berpindah ke Ganjar-Yasin.

” Nyatanya dalam pilihan segera bergantung siapa calonnya, komunikasi sang calon, banyak pendukung, serta logistik. Seperti (Pilgub) 2013 lantas beberapa anggota atau pendukung partai yang mengusung pasangan lain nyatanya miliki independensi untuk pilih, ” kata bekas anggota DPR itu.

Ia malah pernah heran dengan terdapatnya satu survey yang melaunching pasangan Ganjar-Yasin kalah dari paslon nomor urut 2, Sudirman-Ida. Ia melukiskan keadaan itu sama dengan waktu Pilpres 2014 yang lalu. Dimana banyak media menyampaikan kabar Jokowi menang, namun ada media yang menyampaikan kabar demikian sebaliknya.

” Hari Senin tempo hari ada survey, saya kalah. Saya saksikan dahulu ini surveinya siapa, oh itu. Banyak yg tidak yakin serta bertanya, ya tinggal kredibilitas instansi surveinya, ” tutur dia.

Lepas dari hal tersebut, ia yakin kalau seluruh kader, relawan serta partai pengusung dapat mengamankan capaian suaranya di 35 daerah. Ia mengharapkan elektabilitasnya meroket ketika pencoblosan tanggal 27 Juni 2018.

” Tidak bisa melenakan (terlena). Untuk banyak daerah, juga akan ada genjotan-genjotan dengan sporadis pada potensi kemampuan yang ada. Daerah yang lemah juga akan ngikut serta daerah yang kuat juga akan gas pol, ” tuturnya.