Jika Presiden Filipina Menjadi Diktator Dirinya Siap Ditembak Mati
Bulatin.com – Presiden Filipina Rodrigo Duterte memberikan instruksi tentara serta polisi untuk menembaknya bila dia jadi seseorang diktator apabila dia tidak ingin turun dari jabatan presiden itu nanti.
Hal semacam ini disibakkan Duterte jadi satu skenario di dalam tudingan musuh politik Duterte kalau telah ada pergerakan beberapa loyalis Presiden Filipina yang dipandang tengah berusaha merubah konstitusi.
Duterte berupaya hentikan spekulasi kalau dia memerintahkan beberapa loyalis di pemerintahan untuk merubah konstitusi, buat sistem federal yang juga akan membiarkan Duterte tetaplah bertahan bahkan juga sesudah tahun 2022 waktu masa jabatannya selesai.
” Bila saya sangat lama serta menginginkan jadi seseorang diktator, jadi tembak saya. Saya tidak bercanda, ” kata Duterte dihadapan tentara Filipina.
Dia menyebutkan kalau pasukan keamanan semestinya tidak membiarkan seseorang juga mengacaukan konstitusi.
” Pekerjaan Anda yaitu membuat perlindungan konstitusi serta membuat perlindungan rakyat. Ingat, ini yaitu pekerjaan mulia Anda, ” tutur Duterte ditulis dari Reuters, Rabu, 24 Januari 2018.
Minggu lantas DPR Filipina telah pilih Majelis Konstituante untuk membuat revisi undang undang pada Mei th. 2018 yang juga akan membatalkan penentuan periode menengah tahun depan serta memperluas kriteria untuk semuanya petinggi dipilih.
Reformasi konstitusi sudah jadi isu yang memecah belah orang-orang di Filipina sebagian lama ini. Beberapa politikus menuding Parlemen coba perpanjang masa jabatan mereka sekalian mencari jalan untuk Duterte melanggengkan kekuasaannya.
Sementara juru bicara Duterte, Harry Roque berkali-kali menyebutkan kalau Presiden Filipina tidak mempunyai hasrat untuk perpanjang masa jabatannya. Bahkan juga bila diberi pilihan kata dia, Duterte lebih pilih untuk pensiun lebih awal.