Kepolisian Jawa Timur Terus Menelusuri Menghilangnya Saldo Nasabah BRI
Bulatin.com – Kepala Kepolisian Resor Kediri, Ajun Komisaris Besar Polisi Erick Hermawan mengakui belum juga dapat menyimpulkan penyebabnya menyusutnya saldo beberapa puluh nasabah Bank Rakyat Indonesia Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dengan misterius.
Sementara ini, baru dua sangkaan bisa saja jadi aspek, yaitu karna skimming atau peretasan sistem teknologi info BRI oleh oknum atau sindikat tidak bertanggungjawab. ” Belum juga dapat diambil kesimpulan, ” kata Erick.
Skimming yaitu pencurian info kartu kredit atau debit dengan ilegal. Pelaku umumnya memperoleh data nomor kartu kredit atau debet nasabah dengan simpel, seperti foto copy. Data serta info kartu tersebut yang jadikan modal untuk menarik uang korban, umumnya memakai kartu kredit atau debet asli tapi palsu dengan kata lain aspal.
Erick menyebutkan, modus skimming dalam masalah di wilayahnya kemungkinan kecil. Sebab, berdasar pada keterangan Inspektorat Kantor Lokasi BRI Malang, untuk BRI Kediri di pastikan bersih dari potensi skimming. ” Inspektorat BRI mengemukakan ke kami setiap enam bulan sekali lakukan pengecekan serta pemeriksaan, ” kata dia.
Skimming juga potensinya kecil karna nominal uang korban yang hilang termasuk kecil, pada Rp500 ribu sampai Rp10 juta. Korban juga massif serta cuma berlangsung di Ngadiluwih. ” Bila skimming umumnya nominal uangnya besar yang ditarik pelaku. Umpamanya, saldo paling akhir sepuluh juta, ditarik pelaku sembilan juta. Ini tidak, hanya beberapa ratus ribu, ” ucap dia.
Tidak hanya skimming, ada pula analisis aksi peretasan pada sistem keamanan teknologi info BRI hingga pelaku dapat mengambil data keuangan korban nasabah. ” Itu dapat berlangsung, tapi masih tetap dianalisa oleh tim paduan dari Polda, Polres, serta BRI. Tim dari OJK juga telah turun, ” kata Erick.
Sampai Selasa malam, 12 Maret 2018, baru delapan saksi nasabah BRI yang jadi korban disuruhi info berkaitan hilangnya uang mereka dengan misterius. Polisi masih tetap selalu menggali info serta data untuk membuka selesai masalah yang buat resah nasabah BRI itu. ” Bila ada perubahan baru juga akan kami berikan, ” ucap Erick.
Sangkaan kejahatan perbankan menerpa beberapa puluh nasabah BRI Ngadiluwih. Uang mereka mendadak menyusut. Korban terima laporan transaksi lewat pesan singkat, walau sebenarnya tidak lakukan transaksi apa pun. Transaksi misterius itu berlangsung dalam rentang 10-11 Maret 2018. Korban serta nasabah yang cemas lalu memajukan pemblokiran rekening.