Mohammed bin Salman Mengatakan Israel Memiliki Hak atas Tanah Saudi
Bulatin.com – Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menyebutkan kalau Israel memiliki hak untuk hidup damai di tanah mereka sendiri. Hal semacam ini disibakkannya dalam satu wawancara dengan majalah The Atlantic. Hal itu dipandang jadi sinyal kalau jalinan pada Saudi dengan Israel makin dekat.
” Saya percaya orang-orang Palestina serta Israel mempunyai hak untuk tanah mereka sendiri. Tapi kita mesti mempunyai kesepakatan damai untuk menanggung kestabilan untuk kebanyakan orang serta mempunyai jalinan yang baik, ” kata Pangeran Mohammed bin Salman seperti diambil Reuters, Selasa, 3 April 2018.
Arab Saudi, jadi tempat kelahiran Islam serta tempat tinggal untuk beberapa tempat suci, tidak mengaku Israel dengan resmi. Negara ini sepanjang bertahun-tahun tetaplah menjaga tempatnya kalau normalisasi jalinan dengan Israel juga akan tergantung pada sikap Israel atas tanah pendudukan yang sekarang ini tengah diperjuangkan Palestina.
” Kami prihatin mengenai nasib masjid suci di Yerusalem serta mengenai hak-hak rakyat Palestina. Ini yang kami rasakan. Kami tidak mempunyai objektivitas pada orang yang lain, ” tutur Pangeran Mohammed.
Tetapi penambahan kemelut pada Iran serta Arab Saudi sudah menyebabkan spekulasi kalau kebutuhan dengan bisa mendorong Saudi serta Israel untuk bekerja bersama melawan ancaman Iran.
” Terdapat beberapa kebutuhan yang kami untuk dengan Israel apabila ada perdamaian, juga akan terdapat beberapa kebutuhan pada Israel dengan negara-negara Teluk, ” lanjutnya.
Arab Saudi juga buka lokasi udaranya untuk pertama kalinya untuk penerbangan komersial Israel bulan lantas yang dipuji petinggi Israel jadi peristiwa bersejarah untuk dua negara.
Sesaat November lantas, seseorang anggota kabinet Israel mengungkap kontak terselubung dengan Arab Saudi. Pernyataan berkaitan transaksi rahasia ini telah lama dirumorkan tetapi hal semacam ini masih tetap dipungkiri oleh Saudi.
Saudi juga ikut mengutuk aksi Presiden Donald Trump yang mengaku Yerusalem jadi Ibu Kota Israel. Tetapi petinggi di Arab menyebutkan, Riyadh nampaknya ada “di kapal yang sama” dengan kiat Amerika berkaitan Israel serta Palestina.