oleh

Pemerintah DIharapkan Tak Meremehkan Industri Pertahanan Swasta

Pemerintah DIharapkan Tak Meremehkan Industri Pertahanan Swasta

Bulatin.com – Industri pertahanan adalah sisi dari sistem pertahanan negara. Pemerintah disuruh tidak sangsi dengan kekuatan karya produksi industri pertahanan swasta. Sebagian hasil produksi industri swasta seperti kendaraan taktis sampai bom telah sempat di buat.

Pengamat militer yang Dewan Penasihat Persatuan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas), Connie Rahakundini Bakrie menyebutkan, Tubuh Usaha Punya Swasta (BUMS) tidak kalah dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menurut dia, industri pertahanan swasta dapat sediakan alat paling utama sistem persenjataan (alutsista).

” Masih tetap ada ruangan terbuka untuk BUMS untuk penuhi keperluan dalam negeri. Baik dalam soal pengadaan ataupun pemeliharaan, ” kata Connie dalam keterangannya, Rabu, 14 Februari 2018.

Dia menerangkan, peranan industri pertahanan swasta dapat di akomodasi dengan merujuk Undang Undang 16 Tahun 2012 mengenai Industri Pertahanan. Ketentuan ini ada dalam pasal 43 serta 44 dalam UU itu.

Tetapi, kata dia, masih tetap ada kesempatan yang dapat dimaksimalkan potensi industri swasta. Kesempatan ini seperti jadi pemandu penghasil alutsista. Lalu, dapat pula dimaksimalkan untuk mengintegrasikan komponen paling utama, pendukung, atau bahan baku sampai jadi alat paling utama.

“Tujuan negara memberi dukungan industrialisasi pertahanan keamanan untuk pembangunan kekuatan pertahanan keamanan yang berkepanjangan, ” lanjut Connie.

Diluar itu, industri swasta dapat dimaksimalkan untuk sesuaikan keperluan alat peralatan pertahanan keamanan (alpalhankam) didalam negeri. Kata dia, pasar alpalhankam dalam negeri masih tetap tersisa ruangan yang dapat dikerjakan swasta.

” Itu dapat dirujuk dari besarnya biaya dana utang dalam negeri yang dialokasikan pemerintah menjangkau Rp15 triliun untuk periode 2015-2019. Tetapi tingkat penyerapannya masih tetap begitu kecil, ” katanya.

Ketua Harian Pinhantanas, Mayjen (Purn) Jan Pieter Ate menyebutkan, selama ini, industri pertahanan swasta telah dapat menghasilkan sebagian karya yang dapat dibanggakan misalnya kapal perang. Ia memohon pemerintah tidak sangsi pada kualitas karya industri pertahanan swasta.

“Sesungguhnya kami miliki kekuatan yang perlu dipakai agar devisa negara dapat mengalir kedalam negeri, ” tutur Jan Pieter.

Jan mengapresiasi support dari Ketua DPR, Bambang Soesatyo yang pada Senin, 12 Februari 2018 ingin berjumpa dengan Pinhantanas. Jaminan ketua DPR masalah prinsip pihaknya jadi angin segar untuk industri pertahanan swasta nasional.