oleh

Gubernur Yogyakarta Himbau Masyarakat Agar Tak Terprovokasi

Gubernur Yogyakarta Himbau Masyarakat Agar Tak Terprovokasi

Bulatin.com – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X memohon orang-orang untuk turut menanggung kebebasan melaksanakan ibadah. Sultan menjelaskan kekerasan serta aksi intoleransi beragama bertentangan dengan perjanjian beberapa pendiri bangsa. Keberagaman, kata Sultan, mesti dihargai oleh orang-orang.
” Bukan sekedar pemerintah namun masyarakat juga harus menjamin kebebasan dalam melaksanakan beribadah. Lalu menghargai, tidak bisa melakukan kekerasan, ” tutur Sultan di RS Panti Rapi Yogyakarta, Minggu (11/2).
Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini memohon supaya masyarakat tetaplah tenang dalam menanggapi masalah penyerangan di Gereja Santa Lidwina. Masyarakat, sambung Sultan janganlah gampang terprovokasi paska terjadinya momen itu.
” Keinginan saya orang-orang tetaplah tenang, tidak gampang terprovokasi. Pemerintah termasuk juga jogowargo untuk bisa mewaspadai, tidak terprovokasi pada sebagian kemungkinan yang terjadi. Baik itu kekerasan atau intoleransi itu, ” ungkap Sultan.
Paska penyerangan di Gereja Santa Lidwina, Sultan menyebutkan pemerintah daerah sudah lakukan beberapa koordinasi dengan beragam pihak. Diantaranya dengan organisasi masyarakat ataupun Komunitas Komunikasi Umat Beragama (FKUB).
” Malam ini telah difasilitasi. Yang menyelenggarakan pertemuan di pimpin Pak Sri Purnomo (Bupati Sleman) yang berakhir jam 19. 00 WIB kurang barusan. Ini mesti kita tindak lanjuti tidak untuk terulang lagi, ” urai Sultan.
Sultan memberikan dalam pertemuan itu beberapa kesepakatan sudah disetujui. Diantaranya, sambung Sultan, tidak bisa lagi masalah kekerasan serta intoleransi umat beragama berlangsung.
” Masyarakat mesti menghormati perbedaan beragama. Masyarakat harus juga menghormati keberagaman yang selama ini hidup, ” tutup Sultan.