Masyarakat Katolik Filipina Menolak Cara Memberantas Narkoba Oleh Duterte
Bulatin.com – Warga Katolik Filipina lakukan demonstrasi di Manila untuk protes kebijakan Presiden Rodrigo Duterte yang menembak mati di tempat untuk pelaku pengedar narkoba. Beberapa ribu warga Katolik itu turun ke jalan, Sabtu, 24 Februari 2018.
Ditulis Reuters, demonstrasi itu dikerjakan satu hari sesudah mahasiswa dari beragam kampus di Filipana membuat demonstrasi di Ibu kota Manila melawan Duterte. Tindakan demonstrasi ini yang bersamaan dengan perayaan ulang tahun ke 32 Revolusi ” People Power ” yang menggiring Presiden Ferdinand Markos ke pengasingan.
Orang-orang Katolik itu membawa spanduk-spanduk yang bertuliskan ” Hentikan Pembunuhan “, ” Mengakhiri Impunitas “, dan ” Lindung serta Bela Kesucian Kehidupan “, jadi bentuk perlawanan pada kebijakan Duterte yang mereka anggap tidak berpihak pada kesucian hidup.
” Ancaman masih tetap ada. Kami masih tetap mendengar berita kalau pembunuhan diluar usaha hukum masih tetap dikerjakan pemerintah. Serta Undang-undang hukuman mati masih tetap bersemayam di Kongres, ” ucap Uskup Broderick Pabillo, sebagai sisi dari demonstran, 28 Februari 2018.
Sampai hari ini, diprediksikan beberapa puluh ribu tersangka pengedar narkoba terbunuh mulai sejak Duterte berkuasa pada Juni 2016. Dimana Polisi menyebutkan pembunuhan itu berlangsung karna pembelaan diri sepanjang operasi penggerebekan.
Walau banyak memetik kritik atas kebijakannya itu, Duterte masih tetap jadi pemimpin yang paling popular serta petinggi umum yang terpercaya di lokasi Asia Tenggara.
Hal semacam ini diungkapkan instansi The Social Weather Station’s (SWS) yang lakukan jejak pendapat di negara-negara Asia Tenggara serta hasilkan penilaian kalau nilai keyakinan pada Duterte pada Desember 2017 kembali bertambah ke level ” begitu baik ” (excellent) di banding tiga bulan sebelumnya yang peroleh nilai ” begitu tinggi ” (very high).
Diluar itu instansi survey swasta Filipina juga memberi penilaian hasil jajak pendapat pada Duterte jadi Presiden Filipina dengan nilai paling baik mulai sejak survey itu dikerjakan pada 1980.